Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
TIDAK hanya kurang perhatian, Michael Howard mengaku menjadi korban kekerasan dari sang ayah. Ia pernah disekap dengan bantal hingga sulit bernapas, kaki dirantai, sampai dipukul dengan rotan. Katanya, ketika itu Michael terlalu nakal dan sering memukul adiknya.
Di usia tujuh tahun Michael sudah dikirim ke asrama Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Dua kali dalam setahun ia kembali ke Jakarta bertemu orangtuanya. Tiga tahun di asrama Michael diambil dari asrama karena keluarganya mendapat green card ke Amerika Serikat.
Bukan berarti ia menghabiskan waktu dengan keluarga. Di usia 12-13 tahun Michael kembali dititipkan ke rumah teman mamanya. Sejak itu Michael mulai berkenalan dengan obat terlarang dan kejahatan.
Berlebihan secara materi dan tidak ada pengawasan dianggap Michael menjadi salah satu jalannya mengenal narkoba. Di usia 14 tahun ia mulai berkenalan dengan anggota geng jalanan di tempatnya tinggal di San Fransisco, Amerika Serikat.
Namun, pada usia 16 tahun, ia baru resmi menjadi anggota geng setelah melalui tes. Kala itu pria berusia 38 tahun tersebut harus berkelahi dengan 5-6 orang dan ditandai dengan menggunakan rokok menyala yang ditempel ke tubuh hingga melepuh.
Ya, Michael merasa perbuatan jahat bahkan seks bebas menjadi ukuran keberhasilan. Ingin membunuh orang dengan membawa pisau menjadi penyebab dirinya kerap tertangkap.
"Tiga kali masuk penjara dan yang terakhir saya langsung dideportasi. Sekarang enggak bisa kembali ke Amerika Serikat, orangtua dan adik di sana semua," kata laki-laki yang menuliskan pengalaman hidupnya pada lagu berjudul Satu Mata Hatiku.
Berikan pendidikan gratis dan motivasi
Rasa jenuh dirasakan Michael saat berusia 32 tahun dan saat ia dideportasi pada 2014 sudah banyak teman-teman dekatnya yang meninggal.
Ia tergugah untuk bisa melakukan hal baik sebelum terlambat. Di Indonesia pekerjaannya pun kembali berkaitan dengan LP. Namun, bukan sebagai penghuni, ia diundang sebagai pembicara soal bahaya narkoba. Ia pun menjadi motivator untuk narapidana.
Pada 2017 niat baiknya semakin berkembang. Bersama dengan teman-teman Michael mendirikan Yayasan Lentera Inspirasi Bangsa. Bergerak di bidang pendidikan, Michael memberikan pengajaran dan ilmu secara gratis bersama guru-guru relawan lainnya.
Keterlibatannya dalam dunia pendidikan juga tak lepas dari peran rekannya, Wulan, yang saat itu butuh relawan mengajar bahasa Inggris, juga keyboard. Michael juga membantu mengumpulkan dana untuk bisa memberikan fasilitas kepada anak-anak yang kerap belajar di lantai.
Michael pun berpesan kepada mantan narapidana untuk tidak mencari pembelaan diri. Siapa pun pasti bisa jika mau berusaha, tidak memandang status sosial ataupun tingkat pendidikan. Berserah diri kepada Tuhan menjadi salah satu kunci yang diyakini Michael untuk menjalani hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved