Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Ketegaran Deddy Jenderal Soedirman Sutomo di Mata sang Putra

Syarief Oebaidillah
18/4/2018 19:50
Ketegaran Deddy Jenderal Soedirman Sutomo di Mata sang Putra
(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

"BAGI kami, almarhum ayahanda merupakan sosok teladan keluarga yang mengajarkan hidup sederhana dan apa adanya," kata Rendy Surindrapati, kepada Media Indonesia di rumah duka almarhum Deddy Sutomo, Kompleks Puri Plamboyan, Rempoa, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (18/4) petang.

Rendy, putra ketiga pemeran Jenderal Soedirman dalam film Janur Kuning ini, menuturkan, almarhum berpulang Rabu pagi sekitar pukul 07.00 WIB setelah menjalani perawatan jantung di RS Harapan Kita Jakarta.

Menurutnya, sang ayah sosok yang tegar. Almarhum tidak pernah mengeluhkan sakit yang dideritanya. Bahkan, kata Rendy, sepulang dari rumah sakit almarhum sempat potong rambut agar nampak tetap sehat.

"Atas keteladanan dan ketegarannya itu saya memanggil dia jenderal dan di daftar nama telepon genggam pribadi saya tulis dia dengan nama Jenderal Sudirman," ungkap Rendy yang kini bekerja di rumah produksi iklan itu.

Kekaguman lainnya, lanjut dia, almarhum merupakan tokoh yang cinta Tanah Air, nasionalis yang hidupnya merakyat.

Dia mengenang saat sang ayah terjun ke dunia politik menjadi anggota Komisi X DPR bidang Pendidikan di Fraksi PDI Perjuangan , almarhum benar-benar mengawal daerah pemilihannya di Demak, Jawa Tengah.

"Nasionalisme cinta Tanah Air itu yang selalu beliau gaungkan dalam menjaga NKRI," pungkasnya.

Almarhum Deddy Sutomo meninggalkan empat anak, yakni sulung Satriyo Nugroho, anak kedua Dimas Danar, ketiga Rendy Surindrapati, dan bungsu Becky Karina Citra Devi.

Tentang jiwa sederhana dan merakyat almarhu, petugas satpam di Perumahan Puri Plamboyan, Husein, mengakuinya.

"Beliau orangnya gaul membaur bahkan suka nongkrong di pos satpam dan sering naik motor dengan saya," kata Husein di Pos Satpam kompleks tersebut.

Dalam catatan kariernya, aktor kelahiran 26 Juni 1941 itu melakukan debutnya di dunia layar lebar dengan bermain film 'Awan Jingga' pada 1970-an.

 Beragam peran, ia lakoni menjadi pendekar di film 'Panji Tengkorak', di film 'Atheis' berperan santri, dan menjadi narapidana pada  film 'Embun Pagi'.

Pada 1980-an, Deddy terkenal dengan perannya pada sinetron 'Rumah Masa Depan'. Almarhum. tercatat telah membintangi 48 film dan 2 sinetron. Deddy dianugerahi Piala Citra sebagai Aktor Terbaik lewat film Mencari Hilal, dan terakhir ia syuting film #SultanAgung. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya