Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Komitmen MNPK Penguatan Pendidikan Karakter

Micom
03/4/2018 18:30
 Komitmen MNPK Penguatan Pendidikan Karakter
(Pastor Vinsensius Darmin Mbula OFM, Ketua Presidium MNPK (kiri), menyerahkan cendera mata kepada Maryana dari Ditjen PAUD Kemendikbud usai lokakarya di SMA Katolik Rajawali, Makassar, Selasa (3/4). (Foto: dok.MNPK))

MAJELIS Nasional Pendidikan Katolik (MNPK) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, menggelar lokakarya tentang pendidikan multikultur dan tradisi lisan, Selasa (3/4).

Acara yang digelar di SMA Katolik Rajawali, Makassar itu dihadiri 130 guru PAUD dari berbagai sekolah di Kota Makassar.

Ketua Presidium MNPK Pastor Vinsensius Darmin Mbula OFM yang membuka kegiatan ini mengatakan, ini merupakan bagian dari komitmen MNPK mendukung program pemerintah terkait penguatan pendidikan karakter, yang di dalamnya juga termasuk pendidikan multikultur.

"Pilihan untuk menyasar guru-guru PAUD ini didasari pertimbangan bahwa merekalah yang menjadi salah satu peletak dasar dalam mewariskan nilai-nilai kepada generasi penerus kita, agar menjadi generasi yang cemerlang, inklusif dan berakhlak mulia," katanya.

Ia menjelaskan, situasi Indonesia akhir-akhir ini, yang dipenuhi dengan aksi saling benci, menjamurnya hoaks, ujaran kebencian, serta menguatnya primordialisme dan ekstremisme menjadi keperihatinan dunia pendidikan, termasuk MNPK.

"Kami berkomitmen untuk terlibat aktif menyikapi hal ini. Keterlibatan peserta dalam kegiatan lokakarya ini, yang tidak hanya dari PAUD milik Katolik, tetapi juga dari Islam adalah juga bagian dari komitmen untuk membagi spirit penguatan pendidikan karakter ke beragam kalangan," tegasnya.

Sementara itu, Yulianto, perwakilan dari Pemprov Sulawesi Selatan menyatakan, PAUD adalah tempat membangun jiwa untuk menjadi orang Indonesia.

“PAUD adalah tempat menanamkan jiwa nasionalisme dan menghormati perbedaan. Upaya pengembangannya menjadi tanggung jawab kita semua,” tuturnya.

Ia pun berharap, hasil dari lokakarya ini berimplikasi jauh terhadap terbentuknya masyarakat yang bisa menerima kelompok lain, tanpa peduli etnik dan gendernya. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya