Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
TIGA sociopreneur asal Indonesia, Filipina, dan Thailand meraih penghargaan ASEAN Social Impact Award. Mereka dinilai berhasil memberikan dampak positif yang besar secara sosial dan ekonomi di negara masing-masing.
Social Impact Award merupakan penghargaan bagi sociopreneur yang berhasil menggerakkan dan memberdayakan masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Penghargaan diserahkan pekan lalu di Singapura.
Dari Indonesia, Tri Mumpuni selaku pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) terpilih sebagai pemenang utama. Tri terpilih karena keberhasilannya memberikan akses listrik dan pengembangan ekonomi untuk desa-desa terpencil di Indonesia.
Ia bekerja sama dengan masyarakat membangun pembangkit listrik tenaga hidro dan melatih penduduk untuk dapat mengoperasikan pembangkit listrik tersebut. Atas usahanya itu, Tri mendapatkan hadiah S$50 ribu (sekitar Rp520 juta) untuk membantu mengembangkan upayanya memberikan kehidupan yang lebih layak bagi masyarakat terpencil.
“Penghargaan ini membuat saya sadar bahwa untuk memperbaiki ketimpangan antara si miskin dan si kaya menjadi tidak begitu sulit karena masyarakat filantropi seperti APC (Asia Philanthropy Circle) Singapore dan APC Indonesia ikut terlibat di dalamnya,” katanya.
Menurut dia, berbagi tidak harus selalu berbentuk materi. Namun, itu dapat dilakukan dengan memberikan tenaga dan ketulusan hati sehingga pegiat pemberdayaan merasa mendapat banyak teman yang ingin bersama-sama memperbaiki dunia yang dinilainya penuh dengan ketimpangan ini.
Penerima penghargaan lainnya ialah Somsak Boonkam, pendiri Lokal Alike dari Thailand yang berhasil meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengembangkan sektor pariwisata di negeri itu.
ASEAN Social Impact Award merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Seni dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Nasional Singapura dengan Ee Peng Liang Memorial Fund, APC, dan Ashoka Innovators for the Public. (RO/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved