Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

RI Raih ASEAN Social Impact Award

MI
28/3/2018 10:20
RI Raih ASEAN Social Impact Award
Tri Mumpuni selaku pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) yang terpiĀ­lih sebagai pemenang utama ASEAN Social Impact Award( ANTARA/Mulawarman)

TIGA sociopreneur asal Indonesia, Filipina, dan Thailand meraih penghargaan ASEAN Social Impact Award. Mereka dinilai berhasil memberikan dampak positif yang besar secara sosial dan ekonomi di negara masing-masing.

Social Impact Award merupakan penghargaan bagi sociopreneur yang berhasil menggerakkan dan memberdayakan masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Penghargaan diserahkan pekan lalu di Singapura.

Dari Indonesia, Tri Mumpuni selaku pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) terpi­lih sebagai pemenang utama. Tri ter­pilih karena keberhasilannya memberikan akses listrik dan pengembangan ekonomi untuk desa-desa terpencil di Indonesia.

Ia bekerja sama dengan masyarakat membangun pembangkit listrik tenaga hidro dan melatih penduduk untuk dapat mengoperasikan pembangkit listrik tersebut. Atas usahanya itu, Tri mendapatkan ha­diah S$50 ribu (sekitar Rp520 juta) untuk membantu mengembangkan upayanya memberikan kehidupan yang lebih layak bagi masyarakat terpencil.

“Penghargaan ini membuat saya sadar bahwa untuk memperbaiki ketimpangan antara si miskin dan si kaya menjadi tidak begitu sulit karena masyarakat filantropi seperti APC (Asia Philanthropy Circle) Singapore dan APC Indonesia ikut terlibat di dalamnya,” katanya.

Menurut dia, berbagi tidak harus selalu berbentuk materi. Namun, itu dapat dilakukan dengan memberikan tenaga dan ketulusan hati sehingga pegiat pemberdayaan merasa mendapat banyak teman yang ingin bersama-sama memperbaiki dunia yang dinilainya penuh dengan ketimpangan ini.

Penerima penghargaan lainnya ialah Somsak Boonkam, pendiri Lokal Alike dari Thailand yang ber­hasil meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengembangkan sektor pariwisata di negeri itu.

ASEAN Social Impact Award merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Seni dan Ilmu Kemasyarakat­an Universitas Nasional Singapura dengan Ee Peng Liang Memorial Fund, APC, dan Ashoka Innovators for the Public. (RO/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya