Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Stres bisa Picu Sariawan

Micom
14/3/2018 07:05
Stres bisa Picu Sariawan
(THINKSTOCK)

SARIAWAN atau iritasi yang disertai dengan peradangan dimulut dapat terjadi akibat berbagai faktor pemicu. Mulai trauma, seperti gigitan, gosokan kuat, dan kurangnya nutrisi, hingga ketidakseimbangan hormon serta stres.

"Stres dan ketidakseimbangan hormon bisa membuat seorang bisa sariawan berulang karena lapisan kulit yang menipis di fase itu. Apalagi kalau dibarengi dengan kekurangan nutrisi," ujar Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia, drg Rahmi Amtha SpPM, pada diskusi kesehatan yang diselenggarakan Mundipharma di Jakarta, pekan lalu.

Sariawan akibat hormon yang tidak seimbang atau stres umumnya lebih sering dialami perempuan. Salah satunya akibat siklus menstruasi. Dalam fase itu, tubuh perempuan menjadi lebih rentan mengalami iritasi dan peradangan.

"Jadi harus dihindari faktor pemicunya. Kalau stres, harus stresnya dulu dikurangi bersamaan dengan makanan bernutrisi seimbang. Kalau akibat fase menstruasi, harus diakali juga dengan pendekatan nutrisi sebaik mungkin sejak sebelum fase itu mulai," ujar dokter gigi spesialis penyakit mulut itu.

Dijelaskan Rahmi, sariawan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu minor, mayor, dan herpetiform. Jenis minor ialah sariawan kecil dengan diameter kurang dari 1 cm dan sembuh sendiri dalam dua pekan tanpa meninggalkan jaringan parut. Sariawan mayor berukuran lebih dari 1 cm, tapi jarang berulang.

Terakhir, herpetiform yang sepintas mirip dengan penyakit kulit herpes. Perbedaannya, pada herpetiform tidak ada gejala demam. Penyakit itu ditandai dengan sariawan dengan jumlah banyak, tapi berukuran tak lebih dari 2 cm. "Waspada jika sariawan banyak, disertai demam, dan lebih dari sebulan tidak kunjung sembuh meski sudah diobati. Itu bisa saja herpes," kata Rahmi.

Sariawan yang normal, lanjutnya, jika sudah diberi pengobatan, biasanya akan sembuh lebih cepat. Namun, jika sudah melebihi satu bulan, patut dicurigai sebagai penyakit yang lebih parah, seperti kanker mulut.

Untuk menanggulangi rasa sakit akibat peradangan yang terjadi pada sariawan, menjaga kebersihan rongga mulut menjadi langkah yang amat baik karena dapat menurunkan terjadinya infeksi sekunder mikroorganisme yang menyebabkan penyembuhan sariawan terhambat.

"Menjaga kebersihan mulut yang utama dilakukan dengan tiga langkah, yakni menggosok gigi, membersihkan sisa makanan dan plak dari sela gigi dengan flossing, dan berkumur dengan cairan antiseptik."

Salah satu larutan antiseptik yang direkomendasikan untuk menjaga kebersihan daerah mulut ialah larutan povidone iodine 1%. Povidone iodine 1% merupakan zat antimikroba yang bermanfaat menjaga kebersihan daerah mulut.

"Pemakaian larutan antiseptik merupakan salah satu cara dalam menjaga kebersihan daerah mulut. Saat kebersihan mulut terjaga, risiko terjadinya sariawan karena bakteri ataupun virus akan berkurang secara signifikan," pungkas Rahmi. (Pro/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya