Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
RENCANA pemerintah menaikan dana bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak dua kali lipat mendapat tanggapan positif dari pendamping PKH di lapangan. Selama ini besaran bantuan yang diterima satu orang penerima manfaat PKH sebanyak Rp 500 ribu untuk 3 bulan atau Rp 1.850.000 selama satu tahun.
“Bahwa ada langkah pemerintah seperti ini tentu saja masyarakat yang menerima manfaat akan senang karena jangkauan pemenuhan kebutuhan mereka juga akan lebih banyak lagi yang tercover, misalnya untuk urusan sekolah, gizi untuk ibu-ibu hamil, dan kelompok disabilitas,” kata Pendamping PKH Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, NTT Maria Octavianey Gandung saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (6/3).
Hanya saja menurut dia, seiring dengan penambahan jumlah bantuan, pemerintah perlu memikirkan upaya-upaya yang lebih efektif lagi dalam hal pengawasan dan pembinaan masyarakat agar uang yang diterima benar-benar tepat manfaat.
“Karena tidak bisa dipungkiri juga bahwa kami sendiri di lapangan cukup mengalami kesulitan juga untuk memonitor pemakaian uang-uang itu. Mungkin waktu diberi pembinaan masyarakat iya iya saja tetapi ketika tiba di rumah kita tidak bisa memantau lagi, apakah uangnya untuk anak sekolah atau gizi ibu hamil atau kebutuhan ornag disabilitas atau untuk yang lain,” jelas Yani.
Menurut dia pengawasan ini akan lebih sulit lagi karena masyarakat penerima manfaat langsung menerima uangnya melalui rekening bank masing-masing.
“Makanya penting sekali mekanisme pengawasan dan pembinaan ini. Kami sebagai PKH yang bertugas mendampingi masyarakat selama ini tentu sudah kerja maksimal tetapi kembali lagi ke perilaku masyarakat itu sendiri agar benar-benar uangnya dimanfaatkan dengan baik,” kata Yani.
Program bantuan social langsung seperti ini kata Yani sudah pasti sangat membantu masyarakat. “Karena memang kita juga mengetahui bagaimana masyarakat di kampung yang memang betul-betul miskin merasa sangat terbantu dengan program ini. Sejauh ini tepat sasaran untuk anak sekolah, ibu hamil dan kelompok disabilitas saya rasa sangat membantu,” pungkas Yani. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved