Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KAPAL perang Indonesia, KRI Rencong, berhadapan dalam jarak dekat dengan kapal perang Malaysia, KD Kerambit, di perairan Karang Unarang, Laut Sulawesi. Awak kedua kapal sempat terlibat adu argumentasi. KD Kerambit diketahui memasuki perairan Karang Unarang untuk memantau pembangunan mercusuar pada pukul 10.15 Wita. Pengamatan dari udara menunjukkan perkiraan jarak antara KD Kerambit dan Karang Unarang sekitar 300 yard (273 meter/1 yard sama dengan 91 sentimeter), sedangkan jarak antara Karang Unarang dan KRI Rencong yang mengawal pembangunan mercusuar juga sekitar 273 meter.
Pukul 10.25 awak KRI Rencong mulai melakukan kontak radio dengan awak KD Kerambit. Awak KRI Rencong menyatakan KD Kerambit telah melanggar wilayah perairan Indonesia. Namun, awak KD Kerambit justru menganggap KRI Rencong yang telah memasuki wilayah Malaysia. Adu argumentasi melalui radio itu pun berlangsung selama beberapa menit.
Awak KRI Rencong tetap bersikeras kapal perang Malaysaia yang telah melanggar batas wilayah perairan tersebut. Setelah menyadari kelas kapal yang dihadapi KD Kerambit jauh lebih tangguh, awak kapal perang Malaysia itu lalu mengajukan argumen bahwa keadaannya ialah 50-50.
"Laporan dari kapal ini saya artikan bahwa mereka menawarkan patroli bersama. Namun, kami tegas menyatakan itu adalah wilayah perairan Indonesia. TNI-AL menghindari provokasi, tetapi mereka mengajukan satu permohonan agar pembangunan mercusuar di Karang Unarang dihentikan sementara," kata Kepala Staf gugus Tempur Armada RI Kawasan Timur Kol (P) Marsetio.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved