Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

1979: Kembalinya Ayatullah Khomeini

History | BBD | Dok.MI
01/2/2018 09:44
1979: Kembalinya Ayatullah Khomeini
(WIKIPEDIA)

AYATULLAH Ruhollah Khomeini merupakan tokoh Revolusi Iran sekaligus pemimpin agung. Ia membangun dasar politik untuk melawan keluarga kerajaan Iran, khususnya Shah Mohammed Reza Pahlavi. Pada 1962 pemerintahan Shah mengeluarkan RUU yang memberikan kekuasaan kepada dewan provinsi dan kota. Sejumlah pengikut Islam keberatan pada perwakilan yang baru dipilih, yang tidak diwajibkan bersumpah kepada Alquran, tetapi kepada tiap teks suci yang dipilihnya. Khomeini menggunakan kemarahan itu dan mengatur pemogokan di seluruh negara.

Penolakan terhadap RUU itu marak. Ia pun ditangkap polisi rahasia Iran, SAVAK. Hal itu memancing kerusuhan besar-besaran. Pihak keamanan melakukan aksi represif yang mengakibatkan ribuan orang tewas. Perlawanannya terhadap Shah menyebabkan ia ditangkap dan dibuang ke Turki. Khomeini kemudian pindah ke Irak tanpa melupakan perjuangan yang sudah dirintis sejak awal. Pada 1978, pemerintahan Shah meminta Irak untuk mengusirnya. Khomeini pun menuju Paris. Namun, terjadi rangkaian kekacauan di Iran. Keluarga Shah terpaksa meninggalkan negeri, memberikan jalan untuk kembalinya Khomeini pada 1 Februari 1979. Ia disambut ratusan ribu rakyatnya di bandara dan di sepanjang jalan kembali ke Teheran.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya