Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PERKEMBANGAN dunia industri dan teknologi yang begitu pesat menuntut lembaga pendidikan memperbarui kurikulum pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.
Menurut Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Ninok Leksono, dari waktu ke waktu tantangan zaman terus berubah yang disebabkan oleh globalisasi, pembukaan pasar regional, kemajuan teknologi yang menuntut lembaga pendidikan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin.
"Namun akan lebih membanggakan jika mahasiswa mampu merintis usaha sendiri. Ini yang mendorong kita untuk mengemas sistem pendidikan sehingga mampu menciptakan lulusan yang berjiwa enterpreneur, teknopreneur.'' jelas Ninok usai acara wisuda mahasiswa UMN di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Sabtu (2/12).
Untuk itu jurusan-jurusan baru bisa dibentuk untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. ''Sesuai arahan Presiden Jokowi yang meminta agar dunia pendidikan tidak terperangkap dalam kekakuan sistem pendidikan seperti tahun-tahun lalu. Universitas bisa menambah jurusan baru seperti ekonomi digital, ilmu logistik, dan jurusan lain yang sesuai kebutuhan dunia industri.'' tambah Ninok.
Di tempat yang sama, Kepala Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila ( UKP-PIP) Yudi Latif menyampaikan, bahwa sistem pengajaran agar tidak hanya mengejar kecerdasan pribadi atau personal setiap mahasiswa. Mencapai kecerdasan pribadi tidak akan melahirkan kemajuan dan kemakmuran yang optimal kalau tidak diperkuat dengan kemampuan mengembangkan kecerdasan kekeluargaan.
''Dengan mengembangkan kecerdasan kekeluargaan, maka setiap personal bisa saling mengapresiasi, saling menghargai perbedaan tanpa melihat latar belakang setiap individu,'' kata Yudi Latif.
Selain itu, pendidikan kewarganegaraan dan pancasila diberikan secara berjenjang dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Di tingkat dasar, lebih pada pembelajaran pada laku hidup pancasila seperti budaya antri, kalau ada orang bicara harus didengar dan lain sebagainya.
''Pendidikan dasar kita tidak memiliki basis misi yang jelas. Semua mata pelajaran ingin diberikan sehingga menjadi beban kurikulum yang luar biasa. Padahal yang penting adalah meningkatkan minat baca pada anak, memberi kemampuan menulis dan belajar menghitung. Namanya juga pendidikan dasar,'' ujar Yudi.
Tahun ini UMN menggelar Wisuda XII dengan meluluskan 689 orang sarjana dan menghadirkan dua orang mahasiswa terbaik. Vannia Ferdina dari program studi Teknik Informatika menjadi lulusan terbaik berpredikat Cumlaude, dengan nilai IPK 3,99. Sedangkan Rahel Maharani dari program studi Ilmu Komunikasi menjadi mahasiswa berprestasi, dimana pada 14-17 November 2017 mewakili Inkubator Bisnis UMN Skystar Ventures berangkat ke Arab Saudi atas undangan Pangeran Muhammad bin Salman.
Rahel Maharani merupakan CEO dan Founder dari startup Jobmine Indonesia, menjadi wakil Indonesia dari 75 negara yang menghadiri konferensi kepemudaan terbesar di Timur Tengah, Misk Global Forum 2017. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved