Sibuk di Dunia Hiburan, Peduli di Dunia Nyata

Suryani Wandari
25/11/2017 03:31
Sibuk di Dunia Hiburan, Peduli di Dunia Nyata
(MI/Sumaryanto Bronto)

SEDERET film box office dan kemudian penunjukannya sebagai komisaris independen sebuah maskapai asal Malaysia menempatkan sosok Raline Shah sebagai selebritas istimewa.

Perempuan yang mengawali jejak di ranah hiburan sebagai model ini membuktikan bukan sekadar punya wajah cantik.

Raline yang meraih predikat Puteri Terfavorit di pemilihan Puteri Indonesia 2008 menunjukkan kemampuan aktingnya lewat film 5 Cm pada 2012.

Tahun-tahun berikutnya, namanya semakin berkibar di layar lebar lewat trilogi 99 Cahaya di Langit Eropa dan beragam film lainnya.

Seolah belum puas dengan prestasi itu, Raline juga menjajal bidang tarik suara.

Setelah mengisi soundtrack film Surga yang tak Dirindukan, dara berusia 32 tahun itu digandeng penyanyi Marcell Siahaan untuk ambil bagian dalam konser di Malaysia.

Namun, nyatanya, menyanyi bagi Raline bukanlah demi popularitas atau pundi uang.

Single yang kemudian ia luncurkan dibuat untuk tujuan amal.

Berbicara di acara bincang-bincang Kick Andy, Raline mengaku sudah terbiasa dengan kegiatan sosial sejak kecil.

"Saya tumbuh dan besar dengan melihat orangtua saya. Setiap minggu ayah saya selalu membuat kegiatan sunatan massal, mengaji gratis. Ibu juga dari kecil menjadi volunter di Yayasan Pembinaan Anak Catat di Medan dan sudah menjadi ketua selama 8 tahun. Melihat itu saya juga harus sukses dan harus punya cukup untuk saya dan berbagi," kata buah hati dari Rahmat Shah dan Rosaline ini.

Kegiatan sosial kemudian makin digelutinya saat kuliah di National University of Singapore.

Saat itu Raline tergabung dalam perkumpulan mahasiswa Indonesia dan selalu melakukan donasi untuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri, Raline mulai aktif melakukan aksi sosial sejak empat tahun lalu saat namanya mulai berkibar sebagai artis.

Saat itu Raline menjadi relawan di komunitas 3 Little Angels yang membantu anak-anak penderita sakit kronis tetapi sulit mendapat fasilitas kesehatan karena masalah ekonomi.

Rumah singgah

Dalam akun media sosialnya, Raline terlihat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti kampanye kanker payudara, donor darah, dan berbagi buku.

Namun, sejak 2014, aktivitas sosial Raline semakin meningkat sejak memutuskan bergabung untuk mengelola dan mengembangkan Rumah Harapan Indonesia.

"Tujuan didirikan Rumah Harapan Indonesia ini ialah sebagai rumah singgah untuk anak-anak yang sakit dan berasal dari keluarga tidak mampu dari luar daerah yang dirujuk untuk berobat di rumah sakit di Jakarta," kata Raline.

Menurut Raline, selama proses pengobatan berlangsung, anak-anak dan pendampingnya mendapat fasilitas yang layak selama tinggal di Rumah Harapan Indonesia.

Selain berada di Indonesia, rumah singgah ini sudah berdiri di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Makassar, Bali, dan Aceh.

Dalam pelaksanaannya, rumah singgah ini memastikan tiga hal, yakni hak anak untuk sembuh, hak anak untuk bermain, dan hak anak untuk belajar.

"Kita percaya anak-anak ini suatu saat akan sembuh karena Raline juga punya mimpi yang sama sehingga kami bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," kata Vaalencia Mieke Randa, pendiri Rumah Harapan Indonesia.

Untuk pendanaan, Raline mengaku mendapatkannya dari sponsor beberapa perusahaan dan program amal yang ia buat.

"Setiap empat bulan sekali kita cari dana, mulai aktivitas amal bikin kaus, car wash, hingga lagu yang saya buat bersama Marcell Siahaan. Namun, banyak juga orang-orang yang mganterin baju, popok, hingga kasur ke Rumah Harapan Indonesia."

Ke depan Raline berharap rumah singgah ini tersebar lebih banyak lagi di kota-kota lain di Indonesia agar dapat membantu anak-anak kurang mampu.

(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya