Membakar Semangat lewat Bernyanyi

*/M-3
25/11/2017 03:01
Membakar Semangat lewat Bernyanyi
(MI/Sumaryanto Bronto)

DI kalangan generasi milenial, Maudy Ayunda ialah salah satu selebritas yang begitu diidolakan.

Tidak mengherankan, ia layaknya paket lengkap panutan karena bukan hanya cantik, melainkan juga pintar dan punya bakat seni yang tinggi.

Terjun ke dunia film pada 2005, Maudy menelurkan album perdananya pada 2011.

Pada album Panggil Aku itu, ia juga menulis sendiri salah satu lagu.

Pada 2012, lagu Perahu Kertas yang ia bawakan dan merupakan soundtrack film Perahu Kertas yang ia bintangi, sukses menjadi lagu hit.

Meski bintangnya sedang bersinar, perempuan bernama asli Ayunda Faza Maudya ini tetap konsisten mengejar ilmu.

Tidak tanggung-tanggung, selepas SMA, ia sukses diterima di dua universitas bergengsi, Columbia University dan University of Oxford.

Maudy akhirnya memilih menjadi mahasiswa di universitas kedua dan berhasil meraih gelar sarjana di jurusan politik filsafat dan ekonomi awal 2017 ini.

Kini, dara berusia 22 tahun itu telah kembali aktif di dunia hiburan Tanah Air.

Di samping itu, ia didapuk menjadi Duta Antiperbudakan Modern.

"Mereka membicarakan perbudakan modern karena kita tidak lagi perbudakan yang versi zaman dahulu. Perbudakan itu intinya di saat seseorang tidak bisa ekspresikan apa yang dia inginkan atau dia benar-benar di bawah kontrol orang lain," jelas perempuan yang juga mampu berbahasa Spanyol dan Mandarin ini.

Sebagai Duta Antiperbudakan, ia menyuarakan kenyataan bahwa perbudakan modern ada di Indonesia.

Hal itu berwujud berbagai tindak pelanggaran hukum terhadap tenaga kerja Indonesia yang dikirim ke luar negeri, pelecehan seksual, hingga penggunaan anak kecil sebagai pekerja.

Melihat ke belakang, Maudy mengatakan kepedulian sosial makin tumbuh di dirinya kala membantu anak-anak korban tsunami di Aceh.

"Kejadian tsunami membuat tercengang banget, untuk membuat buku cerita pendek yang sebenarnya project sekolah, ditulis dan di-publish dan memberikan untuk korban tsunami di Aceh," kata Maudy mengenai pengalaman di usia 10 tahun itu.

Gerakan sosial

Saat dirinya duduk di bangku SMA, Maudy berusaha berbagi dengan menjadi pengajar matematika dan bahasa Inggris kepada anak kurang mampu yang tinggal di dekat sekolahnya.

Di akhir 2016 bersama rekan-rekannya, Maudy menggagas gerakan sosial bernama #KejarMimpi.

Sejalan dengan kegiatan tersebut, Maudy menulis sebuah lagu dengan judul yang sama. Lagu ini terinspirasi oleh anak-anak muda Indonesia yang sedang dalam perjalanan mereka meraih mimpi.

"Saya ingin membuat sebuah lagu yang juga bisa menyemangati anak-anak Indonesia untuk mengejar mimpi sehingga mereka merasa ada yang menemani mengejar mimpinya lewat musik," ujarnya.

Menurutnya, lagu ini bisa menjadi pembakar semangat bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan meraih mimpi-mimpi kita dan tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau terus berjuang dan berusaha.

Prestasi dan kepedulian Maudy inilah yang menghantarkan dirinya menjadi salah satu pembicara dalam acara Supermentor 20 bersanding dengan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Presiden Bank Dunia Jim Yong-kim, dan tokoh-tokoh besar lainnya.

Ia berharap bisa melakukan lebih banyak manfaat lagi bagi anak-anak Indonesia di bidang pendidikan dan literasi yang memang merupakan minat besarnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya