Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

UNESCO Harus Kreatif Pacu Reformasi Pendidikan

Ant/H-1
04/11/2017 04:46
UNESCO Harus Kreatif Pacu Reformasi Pendidikan
(AFP)

ORGANISASI PBB bidang pendidikan, sains, dan budaya (UNESCO) harus berada di garis terdepan dalam merancang cara baru dan kreatif dalam mendorong reformasi pendidikan.

Hal itu guna memastikan generasi muda siap memasuki ekonomi digital berbasis teknologi.

Hal itu disampaikan Menteri Muhadjir Effendy, Kamis (2/11), selaku Ketua Delegasi Indonesia dalam Sidang Umum Ke-29 UNESCO di Paris, Prancis.

Sidang itu berlangsung 30 Oktober hingga 14 November 2017.

"Sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab, Indonesia siap berkontribusi dalam wacana global untuk menemukan cara terbaik bagi UNESCO membantu menciptakan kehidupan di dunia yang lebih baik,'' kata Menteri Muhadjir.

Dalam sidang umum UNESCO yang digelar dua tahun sekali ini, Menteri Muhadjir menyampaikan UNESCO harus menghadapi tantangan global saat ini, yaitu meningkatnya ketidaksetaraan, penyebaran radikalisme dan ekstremisme, serta bangkitnya rasialisme dan prasangka, dan degradasi ekosistem yang terus berlanjut.

Selain itu, ujarnya Indonesia tetap berkomitmen melestarikan Nilai Universal yang Luar Biasa dari Warisan Hutan Hujan Tropis.

"Kami menyelenggarakan Pusat Ecohidrologi Asia Pasifik dan Pelatihan Regional untuk Keanekaragaman Hayati Laut," ujarnya.

Menurut Menteri, Indonesia baru saja menjadi tuan rumah Hari Kebebasan Pers Dunia UNESCO pada Mei 2017 di Jakarta.

Ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk membangun sebuah jurnalisme yang bebas, independen, dan bertanggung jawab.

Selain itu, menyadari budaya sebagai DNA pembangunan berkelanjutan, Indonesia menyelenggarakan Forum Budaya Dunia di Bali pada 2013 dan 2016.

Forum itu menghasilkan Deklarasi Bali yang menekankan kembali komitmen Indonesia mengarusutamakan budaya ke dalam kebijakan.

Indonesia ingin menyoroti pencapaian SDG (Sustainable Development Goals) memang agenda penting bagi UNESCO.

"Sidang umum kali ini untuk mengesahkan program dan bujet UNESCO hingga empat tahun ke depan dan sesi ini juga untuk memilih Direktur Jenderal UNESCO yang baru," kata Duta Besar/Alternat Delegasi Tetap RI untuk UNESCO TA Fauzi Soelaiman.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya