Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH berharap dapat segera membangun kawasan khusus untuk haji asal Indonesia di Mekah, Arab Saudi.
Dengan kawasan sendiri, biaya haji dan umrah bisa ditekan.
Duta Besar RI berkuasa penuh untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan kawasan yang ingin dibangun tersebut terdiri atas sejumlah hotel.
Pada saat musim haji, kawasan itu digunakan khusus untuk jemaah haji asal Tanah Air, sedangkan di luar musim haji, hotel-hotel tersebut bisa digunakan untuk jemaah umrah.
"Saya berkeinginan jemaah haji Indonesia punya kawasan yang di dalamnya terdiri atas sejumlah hotel guna menampung jemaah. Jadi, ini milik kita dan terintegrasi," katanya baru-baru ini, seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Siswantini Suryandari, kemarin.
Tanah yang digunakan untuk membangun kawasan khusus itu, ujarnya, bisa diperoleh dengan cara menyewa kepada pemerintah Arab Saudi.
Penyewaan bisa diajukan untuk waktu 100 tahun dan bisa diperpanjang, seperti halnya penggunaan lahan untuk gedung KBRI di Riyadh.
Agus optimistis rencana tersebut bisa terwujud, apalagi, tambahnya, dengan diplomasi baru yang tengah dibangun RI dan Saudi.
Ia juga mengkritisi kegiatan umrah yang belakangan ia nilai lebih bersifat hedonis.
Sebab, jemaah umrah selalu ingin tinggal di hotel mewah yang berdekatan dengan Masjidilharam sehingga tarif bermalam mahal.
"Contohlah jemaah umrah dari Turki. Mereka berumrah menggunakan hotel yang digunakan saat haji. Jadi sewanya tahunan dan bisa menekan biaya umrah," ucapnya.
Masalah jarak hotel yang jauh dari Masjidilharam, kata Dubes, bisa diselesaikan dengan pengoperasian bus, seperti halnya Bus Shalawat yang beroperasi saat musim haji.
"Jadi seharusnya yang dikejar adalah ibadah, dan bukan gaya hidup," pungkasnya.
155 hotel
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis saat menjamu tim haji Bangladesh mengatakan, sebagai negara dengan kuota jemaah haji terbanyak, Indonesia dihadapkan pada tantangan penyediaan layanan, yakni layanan transportasi, akomodasi, termasuk katering.
Karena itulah, ujarnya, proses persiapan penyelenggaraan haji Indonesia dilakukan jauh lebih awal.
"Penutupan operasional haji tahun ini sekaligus menandai dimulainya persiapan penyelenggaraan haji tahun depan," tutur Sri Ilham.
Untuk memastikan hal itu, tuturnya, Kementerian Agama sudah memiliki Peraturan Menteri Agama tentang Pengadaan layanan Haji di Arab Saudi.
Untuk penyediaan hotel, ada kriteria yang telah ditetapkan dan harus dipenuhi.
Salah satunya terkait dengan spesifikasi dan kapasitas.
"Alhamdulillah, meski jumlah jemaah kami banyak, kami bisa menyiapkan 155 hotel dengan kapasitas besar dan setara bintang tiga di Mekah," katanya.
Ia juga menyebutkan jarak terjauh hotel jemaah haji Indonesia sekitar 4,5 kilometer (km) dari Masjidilharam.
Bagi jemaah yang tinggal di hotel-hotel berjarak lebih 1,5 kilometer dari Masjidil Haram, pemerintah menyiapkan sarana transportasi Bus Shalawat.
"Sarana transportasi itu untuk memudahkan jemaah beribadah," ujarnya.
(H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved