Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Mohammad Baedowy Mengubah Hidup dari Memulung Sampah

FD/M-4
30/9/2017 00:31
Mohammad Baedowy Mengubah Hidup dari Memulung Sampah
(MI/Sumaryanto Bronto)

DI tangan Mohammad Baedowy, sampah dapat diubah menjadi harta karun.

Pengusaha daur ulang sampah di Bekasi, Jawa Barat, ini melepas kariernya guna menekuni bisnis dengan modal kecil sejak 2000.

"Idenya pertama masalah keuangan, bisnis ini modalnya tidak terlalu banyak. Waktu itu, modal awal untuk beli mesin dan menyewa lahan kurang dari Rp50 juta," kata dia.

Pria berusia 44 tahun itu mengaku usaha yang digelutinya penuh kekerasan.

Apalagi saat awal membangun bisnisnya.

"Saya pernah dibacok, ketika menyewa truk mengangkut sampah. Waktu itu di Subang, pas pulang saya dipalak sama preman, dia minta Rp20 ribu tetapi saya hanya punya Rp5.000 dan saya kasih, preman itu marah dan mengejar saya kemudian saya dibacok di tangan," jelasnya.

Kemudian, mesin bekas miliknya rusak. Pihak penjual tidak bisa memperbaikinya.

Bahkan, pengepul lain tidak mau mengajarkan bagaimana cara memperbaiki mesin penggiling sampah itu.

"Gara-gara mengerjakan sendiri perbaikan mesin penggiling sampah itu, saya jadi tahu seluk-beluk mesin. Saya juga sanggup mendesain mesin sendiri dengan mempelajari kesalahan dari mesin yang ada. Namun, saat itu modal saya semakin tipis," kenang suami Rima Mohammad itu.

Setahun kemudian, usahanya bangkrut. Orangtuanya dari Balikpapan datang dan mertuanya yang kini tinggal di Malang meminta agar pabrik dijual saja.

"Selama ditawarkan, tak ada yang mau membeli pabriknya. Belakangan saya sadar itu sebagai kesalahan saya. Masa lalu itu kaca spion. Cukup sekali dilirik, jangan kelamaan nanti nabrak," ujarnya.

Setelah istri dan kedua anaknya dipulangkan ke Malang, ia kedatangan seorang kiai yang meminta bantuan dana.

Pasalnya, harus ada peletakan batu pertama untuk pembangunan pesantren di Bekasi yang akan dihadiri wali kota.

"Dalam keterbatasan itu, ada kiai yang mendatangi saya meminta bantuan dibelikan semen, batu, dan kebutuhan menjamu wali kota, katanya jika sudah diresmikan wali kota akan ada dana APBD," jelasnya yang saat itu memberikan sedekah.

Efek sedekah itu pun luar biasa.

Bermodalkan mobil pikap, Baerdowy belajar menjadi pengepul.

Ia pun menghasilkan cacahan dan biji plastik yang berkualitas.

Baedowy juga membagikan nilai-nilai kesuksesan dan makna hidup dari kesusahan hingga menuju kehidupan yang sukses.

Bahkan, ia tertarik mengenang kembali isi kitab kuning tulisan Pak Sasongko Jati.

Saat ini, ia memiliki omzet ratusan juta rupiah tiap bulan dan hasil olahan cacahan plastik sudah merambah pasar intenasional hingga puluhan ton cacahan dan biji plastik ke Tiongkok.

Selain itu, kerja kerasnya juga membuahkan berbagai penghargaan juara 1 wirausaha terbaik Indonesia versi Dji Sam Soe Awards, Kalpataru 2010, dan Industri Hijau Nasional 2010 dari Kementerian Perindustrian.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya