Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
AIR zamzam menjadi salah satu yang paling dicari jemaah haji dari seluruh dunia saat tiba di Tanah Suci. Baik di Mekkah dan Madinah, setelah beribadah, para jemaah haji akan mencari air zamzam.
Bahkan sampai waktunya pulang ke negara masing-masing, jemaah haji nekat membawa air zamzam baik dikemas dalam botol kecil atau jeriken. Padahal pemerintah Arab Saudi melarang air zamzam dibawa ke dalam pesawat dengan alasan keselamatan penerbangan.
Di Masjid Haram dan Masjid Nabawi, tersedia dispenser di berbagai titik strategis. Selesai salat, para jemaah akan antri menuju dispenser-dispenser yang telah dilengkapi dengan gelas-gelas plastik untuk minum. Dispenser- dispenser itu menyediakan air zamzam dingin dan tidak dingin.
Pengurus Masjid Nabawi pun berusaha memberikan layanan terbaik bagi umat. Salah satunya adalah penyediaan air zamzam di dalam kompleks masjid.
Ya, hampir di setiap titik strategis di dalam Masjid Nabi terdapat dispenser air zamzam. Terutama di jalan-jalan utama arus masuk-keluar jamaah menuju shaft (barisan) salat terdepan Masjid Nabawi. Minimal ada tiga dispenser besar yang bisa dimanfaatkan jamaah menghilangkan rasa haus dengan air zamzam.
“Kami setiap hari menyediakan 300 ton air zamzam bagi jamaah Masjid Nabawi,” kata Director of Public Relation Nabawi, Abdul Wahid Al-Hetab di kantor Pengelola Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa (26/9)
Ratusan ton air zamzam tersebut dibawa langsung dengan truk tangki setiap harinya. Truk tangki itu mengisi air di dekat parkiran bawah tanah Kompleks Masjid Nabawi.
Sejarah air zamzam juga tertulis di dalam Alquran surah Almaidah ayat 37. Awal mula munculnya air zamzam, saat Siti Hajar bersama putranya Ismail gelisah karena ditinggal Nabi Ibrahim AS di padang tandus.
Karena kehabisan bekal, Siti Hajar mencari makanan. Ia berlari dari Bukit Shafa menuju Bukit Marwah sampai tujuh kali. Proses berlari di antara dua bukit ini menjadi salah satu rukun haji, bernama Sai. Jemaah wajib melaksanakan Sai untuk menyempurnakan hajinya. Kedua bukit yang dilalui Siti Hajar kini berada di lingkup Masjid Haram di Mekkah.
Saat putranya Ismail menangis dan menghentak-hentakkan kakinya, muncullah air berlimpah. Siti Hajar menyebutnya zamzam berarti berlimpah.
Hingga kini para jemaah haji maupun melaksanakan umroh selalu berziarah mengunjungi sumur zamzam,lokasinya berada di Masjid Haram. Miliaran umat muslim telah merasakan air zamzam yang terus berlimpah. Air zamzam ini juga disalurkan ke Masjid Nabawi, Madinah. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved