Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FESTIVAL Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2017 resmi ditutup oleh Direktur Pembinaan SMA Ditjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Drs Purwadi Sutanto MSi pada Sabtu (16/9).
Acara yang mengangkat tema 'Creativepreneur with Local Value and Modern Spirit' ini digelar sejak 11-16 September 2017 di kota kembang, Bandung, Jawa Barat, dan sukses menghadirkan generasi industri kreatif masa depan Indonesia.
FIKSI dinilai sukses mengumpulkan ratusan produk inovasi kreatif karya pelajar (Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah) se-Indonesia, tahun ini merupakan pelaksanaan yang kedua kalinya.
Respons positif dari para peserta didik, guru, sekolah, para pemerhati pendidikan, dan pihak terkait lainnya, membuat direktorat merasa perlu mempertahankan ajang kompetisi kewirausahaan tingkat SMA/MA ini.
FIKSI memang terbilang baru jika dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan kesiswaan lain yang diagendakan Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud.
Menyadari begitu besarnya potensi anak-anak bangsa ini, FIKSI diadakan untuk menampung, atau menjadi semacam wadah yang disediakan guna mengarahkan generasi muda, yang merasa punya kemampuan di bidangnya, bahwa betapa besar peluang industri ekonomi kreatif di Indonesia.
Purwadi Sutanto, Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, saat acara penutupan menyampaikan FIKSI merupakan sebuah pentas selebrasi unjuk gigi bagi mereka yang berani berinovasi.
"Generasi muda yang inovatif dalam berwirausaha merupakan generasi produktif yang memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung perekonomian melalui sumbangsihnya di bidang industri kreatif. Karenanya, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mendorong mereka melalui kegiatan yang bermanfaat seperti ini," kata Purwadi melalui keterangannya, Sabtu.
Pada era yang semakin global, tambah Purwadi, persaingan dunia semakin ketat. Untuk itu, anak-anak harus benar-benar punya bekal kuat untuk ambil bagian dalam persaingan tersebut. Karena pada masa depan nanti, anak-anak ini lah yang akan berperan mengendalikan dan mempertahankan kebesaran negeri ini.
Dan, sudah menjadi tugas pemerintah untuk mempersiapkan bekal bagi anak-anak itu kelak, di segala bidang, termasuk kewirausahaan. Sukses penyelenggaraan FIKSI dalam dua tahun penyenggaraannya terlihat dari meningkatnya animo pelajar untuk ambil bagian dalam 'selebrasi unjuk gig' ini.
FIKSI 2017 di Bandung ini dibanjiri ide-ide segar dan kreatif, serta inovatif karya orisinil para pelajar dari seluruh penjuru Indonesia.
Diharapkan, keberadaan FIKSI ini bisa membangkitkan ide kreatif dari para siswa lain untuk menciptakan hal hal yang menimbulkan semangat wirausaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi para remaja putus sekolah dan masih menganggur.
Selain itu, kegiatan ini juga membuka peluang bagi hasil karya mereka untuk lebih dilirik oleh para investor sehingga bisa lebih berkembang. Selama kegiatan, FIKSI 2017 terbagi menjadi lima rangkaian kegiatan.
Diawali dengan upacara pembukaan, kegiatan kedua ialah lomba ide wirausaha inovatif yang akan dilaksanakan melalui seleksi wawancara dan proses penjurian untuk memilih rencana wirausaha terbaik.
Kegiatan ketiga ialah pameran kewirausahaan untuk memperkenalkan produk kreatif setiap peserta, sekaligus dua seminar kewirausahaan yang diisi oleh pembicara ternama Kota Bandung.
Sebelum penutupan dan pengumuman pemenang, peserta juga diajak berkunjung ke beberapa industri kreatif Kota Bandung, seperti JNC, Batik Komar, Eliana Keramik, dan Agate, serta wisata edukasi ke NuArt Sculpture Park. Di sini mereka bisa belajar bagaimana proses sebuah ide kreatif, yang sangat sederhana sekali pun, bisa berkembang besar dan mampu berperan menopang perekonomian negeri ini.
Suharlan SH MM, Kasubdit Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud, dalam laporannya menjabarkan FIKSI ini dilaksanakan secara umum dan bertujuan untuk membangun semangat dan jiwa kewirausahaan siswa SMA/MA.
Tercatat sebanyak 450 cipta karya wirausaha para pelajar dari seluruh provinsi yang masuk ke meja juri untuk diseleksi dan kemudian ditampilkan pada FIKSI. Dari situ terpilih finalis FIKSI 2017 terdiri atas 75 karya bisnis dengan jumlah siswa berjumlah 130 siswa SMA/MA dari 52 sekolah di Indonesia.
Seleksi finalis dilakukan melalui presentasi dan wawancara serta expo/pameran yang diselenggarakan pada 13 September 2017 di Braga City Walk. Pada malam puncak sekaligus penutupan diumumkan para juara peraih penghargaan dengan karya terbaik dari enam bidang yang dilombakan, yakni bidang Kerajinan, Fashion, Game dan Aplikasi, Desain Grafis, Boga, dan bidang usaha lainnya untuk 3 juara terbaik.
Mereka diberikan penghargaan berupa medali, sertifikat, dan hadiah tabungan masing-masing untuk Juara I sebesar Rp7 juta, Juara II (Rp5 juta), dan Juara III (Rp4 juta). Acara penutupan dan pengumuman pemenang FIKSI 2017 dimeriahkan dengan hiburan musik.
Dan, sebagai bentuk apresiasi, dalam selebrasi acara puncak ini, Purwadi memberikan penghargaan dalam bentuk karangan bunga kepada para dewan juri, lembaga, komunitas sekolah yang telah terlibat dalam menyukseskan kegiatan FIKSI 2017. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved