Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
IBU muda dan selebritas Tanah Air mulai memilih alternatif metode pemberian makan pada bayi dengan cara baby led weaning (BLW) ketika sudah siap mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI).
Konsep BLW dianggap dapat menstimulasi bayi untuk belajar kemampuan makan seperti mengunyah dan menelan sehingga bayi dapat menyapih sendiri.
Meski demikian, manfaat BLW sebenarnya belum pernah diteliti melalui penelitian dalam skala cukup besar sehingga segi manfaat dan aspek keamanan belum jelas.
Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Lucia Nauli Simbolon menyampaikan studi-studi tentang BLW sebatas studi observasional yang memiliki kekuatan bukti terendah yang menyebutkan BLW dapat membentuk pola makan dan menjaga berat badan ideal anak.
"Karena belum ada bukti yang kuat, kami dokter anak berpandangan dalam pemilihan metode pemberian MPASI, kita sebaiknya berpedoman pada panduan WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia yaitu ASI eksklusif 6 bulan dan dimulai dari pemberian makanan lembek, dan kemudian secara bertahap makanan kasar (tumbuk), dan diharapkan di usia 1 tahun anak sudah siap dengan makanan seperti orang dewasa," jelas Lucia dalam diskusi Plus Minus Baby Led Weaning di Jakarta, kemarin.
Kecukupan nutrisi juga menjadi perhatian dokter spesialis gigi anak Andria Diarti. Andria menuturkan pertumbuhan gigi si kecil secara kasatmata terlihat pada usia 6 bulan, gigi sulung pertama tumbuh.
Meski demikian, dia mengakui ada dampak positif metode BLW, yakni pemberian makanan bertekstur dapat merangsang pertumbuhan gigi karena menguatkan otot-otot pengunyahan dan menstimulasi lengkung rahang.
Sayangnya ada kecenderungan anak yang diberi MPASI dengan BLW akan mengalami kekurangan zat besi, yang sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang yang optimal.
Hal itu disebabkan sumber utama zat besi ialah makanan hewani seperti daging dan telur, yang sulit diberikan dengan metode BLW.
Kesimpulannya, meskipun pilihan metode pemberian MPASI ialah sepenuhnya hak orangtua, mereka tetap harus mempertimbangkan kecukupan gizi dan keamanan metode yang dipilih. (Ind/H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved