Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
MENTERI Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir mengatakan meskipun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional terlampaui, kementeriannya menargetkan 75 perguruan tinggi bisa memperoleh akreditasi A pada 2017. “Ada 4.530 perguruan tinggi di Indonesia dan baru 54 memperoleh akreditasi A. Target saya jika sesuai RPJMN sudah tercapai, mau saya bisa 75 yang dapat akreditasi A,” katanya dalam rangkaian kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2017 di Makassar, Rabu (9/8).
Keinginannya mendorong semakin banyak universitas terakreditasi A agar bisa segera membawa perguruan tinggi Indonesia masuk peringkat 500 besar dunia. Oleh karena itu, ia meminta Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) untuk terus mendampingi perguruan tinggi meningkatkan akreditasinya. “Targetnya lima perguruan tinggi masuk daftar 500 besar dunia di 2019. Nanti di 2018, Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung bisa masuk 250 besar, Universitas Gadjah Mada bisa masuk 300 besar, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Airlangga bisa masuk 500 besar, tuturnya”.
Ia berharap, para rektor dan wakil rektor juga berpartisipasi dalam upaya tersebut. Pasalnya akreditasi universitas yang lebih baik, secara tidak langsung bisa mendorong penguatan daya saing bangsa. Lebih lanjut, kerja sama Ditjen Belmawa dengan lembaga-lembaga akreditasi internasional juga penting sebagai usaha memajukan perguruan tingginya agar diakui negara lain. Syarat yang harus dipenuhi kaitan untuk memperoleh akreditasi internasional juga harus dipenuhi, seperti memperbanyak mobilitas staf pengajar atau profesor luar bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam negeri.
Sejauh ini, baru lima universitas yang memiliki program studi terakreditasi internasional, tiga dipegang perguruan tinggi negeri (PTN) dan dua perguruan tinggi swasta (PTS).Oleh karena itu, menurut Dirjen Belmawa Intan Ahmad, seminar dan lokakarya internasional dengan badan akreditasi asing seperti yang dilakukan dalam rangkaian Hakteknas ke-22 menjadi salah satu cara memperkenalkan kepada PTN dan PTS dí Indonesia pentingnya memiliki program studi terakreditasi internasional.
Dalam seminar tersebut, hadir antara lain Manager of Quality Assurance Strategy at The New Zealand Qualifi cation Authority (NZQA) Prof Eve McMahon, Australian Univeristy Quality Agency (AUQA) Prof Karen Treloar, Murdoch University Prof Lyn Karstadt, ahli dari AUN-QA Dr Jhonson Ong Che Bin, dan De LA Salle University Philippines Prof Dr Raymund Sison. (Ant/S-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved