Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOMITMEN perguruan tinggi (PT) di Tanah Air terkait dengan penerapan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) masih rendah.
Pihak PT, kata Presiden Direktur Lembaga Manajemen Kompetensi dan Kualitas Vorqista, Willy Susilo, belum menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam meningkatkan mutu lulusan PT.
Padahal, kata Willy, lulusan PT yang secara kualitas cocok dengan standar persaingan tenaga kerja di level ASEAN saat ini mendesak setelah diterapkannya pasar bebas tenaga kerja.
"Tenaga kerja kita (lulusan perguruan tinggi) bisa tidak masuk ke Singapura? Itu masalahnya. Semua sudah menggunakan standar KKNI," ucapnya saat ditemui di sela-sela lokakarya Strategi Percepatan Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis KKNI dan SKKNI, di Jakarta, kemarin.
Akibat minimnya komitmen, sambung Willy, langkah-langkah yang dikerjakan program studi di kampus-kampus tidak efektif. Dhk/H-1
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved