11 Bus Salawat Mulai Beroperasi

Sebelas bus salawat akan digunakan untuk pertama kalinya di Madinah mulai hari ini. Bus-bus berkapasitas 25 tempat duduk ini akan membawa jemaah haji yang tinggal di hotel yang berjarak lebih 600 m dari Masjid Nabawi.

Menurut Kepala Daker Madinah Amin Handoyo saat meninjau simulasi pengoperasionalan bus salawat, Rabu (2/8) siang, ada 1.213 jemaah yang tinggal di atas radius 600 meter.

Kasi Transportasi Daker Ma­dinah, Iskandar M Noor me­nambahkan, bus-bus ini akan beroperasi 3 jam sebelum salat Subuh hingga 3 jam setelah Isya.

“Nanti ada petugas akan memberikan informasi bahwa bus telah tiba. Demikian juga kepulangannya,“ terang Iskan­dar kepada wartawati Media Indonesia Siswantini Suryandari di Madinah, kemarin.

Ada dua rute yang akan di­lalui bus-bus salawat, yak­ni rute satu dari halte de­pan Top Ten Mall sampai putaran Malik Fath (500 meter dari pintu 21 halaman Masjid Nabawi). Kemudian rute dua ialah halte depan Hotel Aliyah hingga perhentian di depan pintu 7 Masjid Nabawi.

Bahkan untuk Hotel Aliyah, selain ada dua coaster, terdapat dua bus untuk mengangkut jemaah ke Mas­­jid Nabawi dan kepulangan ke hotel.

“Berbeda dengan bus salawat di Mekah yang beroperasi selama 24 jam, sedangkan di Madinah tidak karena ba­ru dilaksanakan tahun ini. So­pir bus hanya satu,” jelas Is­kandar.

Di lain hal, Wagub Bali I Ke­­tut Sudikerta meminta 700 jemaah calon haji yang di­lepasnya di Gedung Nari Gra­ha Renon di Denpasar mempromosikan Bali.

“Sampaikan kepada siapa saja di Tanah Su­ci bahwa Bali pernah dikun­jungi oleh Raja Arab,’’ pesan Sudikerta.
Untuk menghindari akibat cuaca buruk, jamaah calon haji Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, datang lebih awal ke daratan.
”Biasa, kalau sudah jadwal buruk, jadwal pelayaran tertunda sampai dua pekan,” kata seorang jemaah calon haji asal Masalembo Syamsul Arifin, Rabu (2/8). (MG/RS/OL/HJ/H-1)