Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
DIRJEN Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan ada kecenderungan yang selalu berulang setiap paskalebaran terkait arus perpindahan masyarakat dari desa ke kota atau arus urbanisasi.
Ia menyebut ada tiga kota yang termonitor telah terjadi peningkatan arus urbanisasi tersebut. Selain Jakarta yang selalu menjadi magnet, dua kota lain ialah Surabaya dan Makassar.
"Yang sudah termonitor terjadi peningkatan di Jakarta, Surabaya dan Makassar," kata Zudan saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (4/7).
Disampaikan Zudan, khusus Jakarta, sejauh ini arus urbanisasi menurun ketimbang 2016. Saat ini, arus urbanisasi yang terpantau sekitar 66 ribu sampai 70 ribu pendatang. "Itu angka pendatang yang baru masuk dan belum tentu pindah," kata dia.
Untuk perbandingan, pada 2015 ada sebanyak 70.504 pendatang yang masuk ke ibu kota dan pada 2016 sebanyak 68.763 pendatang. Sementara, untuk jumlah arus urbanisasi di Surabaya dan Makassar masih terus dilakukan pendataan.
Operasi yustisi, dijelaskan Zudan, bukan melarang warga masuk ke suatu kota, melainkan untuk mendata tujuan kedatangan mereka ke kota. "Anda ke sini mau apa? Misalnya ada yang jalan-jalan, kuliah, menengok saudara, wisata, ada yang cari pekerjaan. Ini sedang berproses," terangnya.
Terkait perpindahan penduduk dari desa ke kota, diakui Zudan, pihaknya tidak bisa melarang hal tersebut. Pasalnya, itu merupakan hak konstitusional warga untuk berpindah tempat.
Ia menyebut setidaknya ada empat alasan warga pindah dari desa ke kota, yakni alasan sekolah, ikut dengan keluarga, pindah karena pekerjaan (misalnya, PNS, hakim atau jaksa), dan memang benar-benar untuk mencari pekerjaan.
"Cari pekerjaan tidak harus di sektor formal, seperti di perusahaan. Sektor informal pun juga bisa, misalnya dia berjualan kue, sebagai pedagang kaki lima, pedagang buku," katanya.
Ia pun mengingatkan bagi warga yang datang hanya berbekal nekat saja, tanpa persiapan yang matang, agar tidak datang ke kota. Pasalnya, mereka akan dikembalikan ke daerahnya semula. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved