Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Siap Syuting di Jakarta dan Banyumas, Film Sejarah Margono 46 Diprediksi Telan Biaya Rp50 M

Media Indonesia
22/7/2025 21:19
Siap Syuting di Jakarta dan Banyumas, Film Sejarah Margono 46 Diprediksi Telan Biaya Rp50 M
Ilustrasi(Dok ist)

FILM Margono 46 disebut sedang bersiap untuk melakukan syuting di dua kota yakni Jakarta dan Banyumas. Film ini berkisah tentang perjalanan Margono Djojohadikoesoemo, seorang pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia, dan sekaligus pendiri BNI (Bank Negara Indonesia) di tahun 1946. Margono yang merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Agung yang pertama adalah ayahanda dari begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo sekaligus kakek dari Presiden Prabowo Subianto.

Tujuan film “Margono 46” adalah untuk mendorong rakyat dan generasi muda agar sadar akan keuangan negara. Adanya film ini, akan membuat masyarakat menyadari, bahwa gaya hidup yang kurang tepat, bisa berdampak dalam memperparah ekonomi negeri. Yang paling sering dilakukan adalah belanja di luar negeri, yang bisa menghabiskan devisa negara. Budaya latah para pedagang yang tiap tahun selalu menaikkan harga barang, membuat angka inflasi semakin tinggi. 

Mengingat film “Margono 46” akan berdampak bagus bagi ekonomi negara, membuat tim yang terlibat dalam produksi film tersebut jadi semakin bersemangat untuk merealisasikannya. Aris Notonogoro sebagai penulis skenario telah mengadakan meeting dengan Aji Najiullah Thaib, seorang Desain Produksi senior yang sudah puluhan tahun malang melintang di dunia perfilman. "Diskusi ini mencoba menerjemahkan konsep cerita menjadi visual yang kongkret, dari desain set dan properti, pemilihan  kostum dan tata rias, hingga tampilan keseluruhan film," kata Aris dalam keterangan resmi.

Lokasi syuting akan dilakukan di dua wilayah utama, yaitu Jakarta sebagai Ibukota negara, dan Banyumas (tepatnya di kota Purwokerto) sebagai daerah asal Margono dan tempat didirikannya bank BNI 46. Sedangkan rentang waktu yang diceritakan adalah 2 tahun, yaitu dari tahun 1945, saat Indonesia baru diproklamasikan, ke sampai tanggal 5 Juli 1946 ketika bank BNI 46 didirikan oleh Bapak Margono. 

Mengingat “Margono 46” adalah film sejarah tentang masa lalu, maka perlu desain khusus dalam pembuatan properti serta kostum yang khusus sesuai masa di tahun 1946. Pemilihan Lokasi juga perlu seksama pemilihannya, agar didapat sebuah tempat yang masih punya bangunan masa lampau, sehingga tinggal menambahkan perangkat pendukungnya, seperti mobil kuno, furnitur antik, dan kostum di era kemerdekaan. 

Karena merupakan film sejarah masa lalu, serta harus bisa menjaga marwah cerita kepahlawanan, maka film “Margono 46” harus serius dalam melakukan desain artistik. Setelah dilakukan analisis kebutuhan tersebut, diprediksi produksi film “Margono 46” akan menelan biaya Rp50 miliar.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka produksi film “Margono 46” juga akan menerapkan teknologi AI (Artificial Intelligence) terbaru. Di tahap paling awal, yaitu penulisan skenario, AI dipakai untuk menganalisis data sejarah yang besar, sehingga menghasilkan cerita yang padat, akurat, namun menghibur. 

Untuk Pra produksi, AI digunakan untuk proses casting dan menyeleksi aktor artis potensial, serta mencocokkannya dengan peran yang tepat. Saat paska produksi, AI juga akan diterapkan untuk penyuntingan video dan suara, juga menciptakan efek visual yang kompleks. Terakhir, dalam program promosi, AI diberdayakan untuk menargetkan audiens yang tepat. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya