Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SETELAH menjadi runner up ke-3 Puteri Indonesia 2016, Ariska Putri Pertiwi, 21, melaju ke ajang Miss Grand International. Dia pun menjadi pemenang sehingga menjadi Miss Grand International 2016. Kemenangannya sekaligus menjadi kali pertama bagi Indonesia memenangi kontes kecantikan tingkat internasional. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatra Utara itu dinobatkan sekaligus dimahkotai sebagai juara pertama pada malam final yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat, Selasa (25/10) malam, waktu setempat. Dia dimahkotai oleh Claire Elizabeth Pearl Parker, asal Australia, yang memenangi ajang yang sama, tahun lalu.
Sempat beberapa saat dirinya tertegun seakan tidak percaya memenangi ajang itu. "Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih saya kepada para penggemar, pendukung, dan keluarga, kalian yang terbaik, saya siap bepergian dan keliling dunia untuk menghentikan perang dan kekerasan. Indonesia, we did it," serunya di atas panggung seraya mengangkat piala kemenangan. Pernyataannya siap berkampanye untuk menghentikan perang dan kekerasan seriring dengan misi dari kontes kecantikan itu. Dalam laman resminya, ajang Miss Grand International yang digagas oleh Nawat Itsaragrisil dan Teresa Chaivisut yang berbasis di Thailand itu termasuk dalam lima dari kontes kecantikan dunia terbaik. Kontes itu sejajar dengan ajang Miss Universe, Miss World, Miss International, dan Miss Supranational.
Jalan mulus
Perempuan kelahiran Lhokseumawe, 13 Januari 1995 itu melenggang dengan mulus menjadi pemenang setelah mengalahkan 74 finalis. Dia terlihat menonjol saat memeragakan busana renang dan gaun malam. Dari situ, dia kemudian melaju ke lima besar bersama dengan empat finalis lain dari Filipina, Thailand, Puerto Rico, dan Amerika Serikat. Di babak terakhir, dia bersaing dengan finalis asal Filipina, Nicole Ignacio Cordoves. Cordoves secara otomatis menjadi runner up ke-1.
Prestasi Ariska dalam ajang itu tidak hanya meraih Miss Grand International 2016. Ada satu kemenangan lagi yang diraihnya, yakni kategori Best Nasional Custome. Dalam ajang itu Ariska memamerkan kostum khas Lampung Royal Sigokh yang dilengkapi mahkota dengan berat hingga 15 kilogram. Kostum yang menjadi simbol keagungan budaya setempat yang dikenakan kebayan (pengantin) serta bangsawan itu didesain oleh desainer fesyen dan pengagas Jember Fashion Carnaval Dynand Fariz.
Di Tanah Air, kemenangan Ariska disambut positif oleh para pendukung yang mengucapkan selamat di media sosial. Tidak ketinggalan Putri K Wardani, Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia (YPI) yang mengaku sangat senang dengan prestasi yang diraihnya. Dia berharap prestasi Ariska di tingkat internasional dapat diikuti oleh Puteri Indonesia lainnya.
“Saya bahagia dan bangga karena pada akhirnya anak didik Yayasan Puteri Indonesia, runner up ketiga Puteri Indonesia, Ariska Putri Pertiwi, mampu memenangi salah satu lomba kecantikan dunia, Miss Grand International 2016. Hal ini tentu mengharumkan nama bangsa Indonesia," tutur dia. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved