Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sergio Mendes, Bapak Bossa Nova itu telah Tiada

Adiyanto
07/9/2024 11:25
Sergio Mendes, Bapak Bossa Nova itu telah Tiada
Mendiang Segio Mendes bersama istrinya(instagram @sergiomendesmusic)

Musikus Brasil Sergio Mendes, yang mempopulerkan musik bossa nova ke kancah global pada era 1960-an, wafat pada pada usia 83 tahun. PIhak keluarga mengumumkan Mendes wafat akibat kondisi kesehatannya yang menurun terkait dengan long covid.

Dalam sebuah pernyataan, keluarga Mendes mengatakansang maestro meninggal dengan tenang di kota asalnya, Los Angeles, Kamis (5/9) waktu setempat. Istrinya dan mitra musiknya selama 54 tahun terakhir, Gracinha Leporace Mendes, berada di sisinya, begitu pula anak-anaknya yang tercinta.

Mendes terakhir kali menggelar tur pada November 2023  di Paris, London, dan Barcelona. "Selama beberapa bulan terakhir, kesehatannya telah terganggu oleh dampak covid jangka panjang," kata pihak keluarga seperti dilansir The Guardian.

Sejumlah musikus Brasil lainnya memberikan penghormatan kepada Mendes "Beristirahatlah dengan tenang, jenius terkasih," tulis penyanyi legendaris Milton Nascimento di Instagram.

"Telah bertahun-tahun persahabatan, kemitraan, dan musik terjalin – dan dia akan selalu bersamaku, di hatiku," Nascimento menambahkan.

Penyanyi-penulis lagu Marcos Valle mengenang  Mendes sebagai pelopor subgenre bossa nova, samba jazz, selama tahun 1960-an. "Dia adalah duta besar untuk musik populer Brasil, dalam semua dimensinya yang berbeda," kata Valle kepada jaringan televisi GloboNews.

Musikus Brasil ternama lainnya, Joao Bosco mengatakan negaranya tidak hanya kehilangan seorang musisi, pianis, dan arranger hebat, tetapi juga seorang pemikir musik Brasil yang luar biasa.

Bosco menyebut album rekaman Mendes 1962 Voce Ainda Nao Ouviu Nada! (Anda belum mendengar apa pun!) sebagai tonggak sejarah dalam musik instrumental Brasil.

Musisi Amerika Herb Alpert, yang membantu Mendes memulai karier internasionalnya, menyebut Mendes sebagai saudaranya dari negara lain.

"Ia adalah teman sejati dan musisi yang sangat berbakat yang membawa musik Brasil dalam semua bentuknya ke seluruh dunia dengan keanggunan dan kegembiraan," tulis Alpert di Instagram, disertai foto mereka bersama di studio.

Anak dokter

Lahir di Niteroi pada 11 Februari 1941, Mendes belajar piano klasik saat masih kecil. Ayahnya adalah seorang dokter, dan mendorong Mendes untuk mengikuti jejaknya. Tetapi ia kemudian mengubah pandangannya setelah melihat minat dan bakat Mendes yang justru menyukai jazz.

"Ketika ia melihat saya bermain dan melihat bahwa saya berhasil dengan sejumlah band, ia akan bersikap santai dan membiarkan saya melakukan apa yang saya inginkan," kenang Mendes tentang ayahnya dalam sebuah wawancara tahun 2005.

Seelah satu dekade berkarier di negaranya, pada 1964, Mendes pindah ke Los Angeles dan menandatangani kontrak dengan Capitol Records. Ia pun membentuk grup Brasil ’65. Setelah merilis dua album yang penjualannya rendah, grup tersebut merekrut dua penyanyi, Lani Hall dan Bibi Vogel, untuk bernyanyi dalam bahasa Inggris, dan mengganti nama mereka menjadi Brasil ’66.

Diproduksi oleh Herb Alpert, album mereka meraih platinum sebagian berkat keberhasilan singel Mas Que Nada, yang direkam ulang pada tahun 2006 bersama Black Eyed Peas.

Pada 1968, Mendes menjangkau khalayak yang lebih luas ketika ia membawakan The Look of Love pada acara Academy Awards yang disiarkan televisi, dan versi lagu Brasil ’66 tersebut berhasil masuk dalam Top 10 AS. Hal itu menjadikan Mendes seorang bintang yang akan tampil untuk para presiden dan di Japan World Expo pada tahun 1970, dan duta internasional untuk bossa nova.

"Anda dapat merasakannya secara alami," katanya tentang genre tersebut pada tahun 2005. "Itu membuat Anda bermimpi dan membuat Anda merasa senang. Musiknya sangat berirama sehingga Anda bisa berdansa mengikuti alunan musik itu. Ada melodi menghantui yang bisa Anda bawa ke tempat tidur, sehingga Anda bisa menyenandungkan dan bersiul di dalamnya, ” ujar musikus yang pernah tampil di Java Jazz Festival itu.

Selamat tidur panjang maestro ! (M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya