Shane Filan Lebih Bahagia Jadi Penyanyi

MANTAN personel grup musik Westlife, Shane Steven Filan, 37, kini memilih bersolo karier. Hal itu dilakukannya setelah grup asal Irlandia yang juga beranggotakan Nicky Byrne, Kian Egan, Mark Feehily, dan Bryan McFadden itu bubar pada 2012. Filan yang piawai menulis lagu itu mengaku lebih suka menjadi penyanyi ketimbang menjadi penulis lagu. "Karena saya merasa lebih bahagia menjadi penyanyi karena menyanyi itu membahagiakan," kata dia di Jakarta, kemarin.

Ayah tiga anak itu menambahkan, meskipun telah berhasil menulis lagu-lagu yang kemudian menjadi hit, dia menuturkan saat ini masih terus belajar. Dia berharap suatu hari kelak mampu menulis lagu yang sangat luar biasa. "Akan tetapi, tetap saja, menyanyi adalah hal yang sangat penting karena dengan cara itu saya menghargai karunia yang saya punyai yakni suara. Jadi saya berharap bisa menyanyi sepanjang masa," kata dia.

Berkarier dalam grup ataupun solo, bagi Filan, bukan masalah besar karena keduanya tidak membuatnya menjadi pribadi yang berbeda. "Tidak sepenuhnya berbeda karena saya tetap menyanyi, saya bisa menyanyikan lagu apa saja yang saya mau," ungkap suami Gillian Walsh Filan itu. Setelah pada 2013 merilis album About You, lelaki yang memiliki anjing labrador hitam bernama Harry itu pada Minggu (25/9) juga baru saja merilis album barunya bertajuk Right Here yang menjadi album solo keduanya. Setidaknya ada 200 lagu yang telah diusulkan untuk masuk album itu dan dia sendiri juga telah menulis setidaknya 40 lagu yang kemudian disortir. Namun, Filan akhirnya bisa menyebut album itu menjadi 10 koleksi lagu pop kontemporer yang sangat brilian, dengan enam di antaranya lagu miliknya. Salah satu single andalannya ialah Me and the Moon yang ditulis Jacob Attwooll, Paddy Dalton, Jordan Luppi, dan Jon Maguire. "Lagu ini bercerita tentang kehilangan seseorang yang sangat Anda cintai, putus cinta, meninggal, atau berjauhan, ini sangat universal," kata penggemar bintang pop Michael Jackson itu.

Senang diterima
Penyanyi yang akan memulai tur Right Here pada Oktober mendatang itu mengakui suka dengan masakan Asia, khususnya nasi goreng. "Di Hong Kong, Singapura, Filipina, dan Indonesia, saya selalu memesan nasi goreng," kata dia. Di tengah kesibukan untuk tampil di berbagai acara dan tempat di Indonesia, lelaki yang suka berkebun itu juga menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di pusat perbelanjaan. Dia kagum, meski Westlife telah bubar, banyak orang masih mengenalinya. Bahkan, menurutnya, orang-orang melihatnya sampai menoleh. "Hampir semua orang yang saya jumpai mengenali saya atau menoleh untuk meyakinkan itu benar-benar saya, padahal saya telah berada jauh dari Irlandia," ucapnya sambil terbahak. Meski demikian, dia suka dengan sambutan yang sedemikian ramah. Baginya, itu sangat berarti dan menyenangkan. "Sangat menyenangkan ketika Anda tahu di suatu tempat Anda begitu disambut dan diterima dengan baik," tutup dia. (H-5)