Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
DEBORAH Dewi, 34, selama ini dikenal sebagai satu-satunya grafolog Indonesia yang berafiliasi dengan AHAF (American Handwriting Analysis Foundation). Namun, kini dirinya memiliki kesibukan lain yang berasal dari sebuah penderitaan yang kemudian dapat diubahnya menjadi kekuatan.
Debo dipercaya ADI (Alzheimer Disease International) untuk mewakili Indonesia sebagai world young leader. “Saya sendiri bersyukur dinominasikan Alzi (Yayasan Alzheimer Indonesia) dan dipercaya ADI untuk mewakili Indonesia sebagai world young leader dan mengikuti WYLD (World Young Leaders in Dementia) meeting dalam conference tersebut,” kata dia kepada Media Indonesia, sepulang dari Budapest, Hongaria, akhir pekan lalu.
Dia kemudian bercerita WYLD ialah sekumpulan pemimpin muda dari seluruh dunia yang peduli dan menghargai orang dengan demensia (ODD). Para dokter, peneliti, dan advokat demensia berkolaborasi antarbudaya, antarnegara, dan antardisiplin ilmu untuk menemukan dan menjembatani lintas generasi dalam upaya mencari solusi bagi penyandang demensia (ODD), pengasuhnya (caregiver), dan komunitas terkait.
“Hasil meeting terakhir ialah kami sedang berproses dalam mewujudkan kerja sama lintas negara terkait riset dan tentu bagi siapa pun Anda yang berminat untuk bersama-sama menemukan solusi demensia. Saya mendukung Anda untuk bergabung sebagai volunteer di Alzi dan menjadi Sahabat Demensia. Mari berjuang bersama and let’s transform our pain into our power together!” kata Debo bersemangat.
Keterlibatan
Keterlibatan istri ahli pendeteksi kebohongan Handoko Gani itu dengan Alzi dipicu sang ibu yang tinggal di Malang, Jawa Timur. Pada Agustus 2015, ibunya terdiagnosis demensia. “Itu titik tolak kehidupan saya mengalami banyak perubahan drastis karena demensia alzheimer itu juga merupakan penyakit mematikan yang belum ditemukan obatnya hingga kini,” kata lulusan Universitas Katolik Parahyangan itu.
Sebagai keluarga caregiver di usia produktif, Debo sangat terpengaruh dengan itu. Terbukti, produktivitasnya menurun. “Yang pasti perjuangan membagi waktu antara tujuan yang ingin saya capai dalam berkarier sekaligus meningkatkan kualitas hidup ibu sebagai ODD dan diri saya sendiri sebagai caregiver ialah hal yang menguras energi,” kata ibu satu anak itu. Dia kemudian menambahkan dukungan dari Alzi dan sesama volunteer lain yang berasal dari lintas multiprofesi memiliki dampak yang besar dan sangat berarti.
Dia merasakan perjalanan mencari solusi demensia bersama organisasi nonprofit itu memberikan energi baru untuknya. “Juga berhasil mengubah posisi saya sebagai anak ODD yang tadinya merasa hopeless menjadi hopeful dalam menghadapi vonis diagnosis medis ibu. Sebagai orang yang telah merasakan bagaimana Alzi berdampak dan sangat terbantu dengan visi dan misi organisasi ini, akhirnya saya memutuskan untuk mendedikasikan 30% waktu kerja saya sebagai unpaid volunteer di organisasi tersebut,” kata dia.
Dia pun mulai menyusun kembali prioritas hidupnya terkait dengan profesinya sebagai grafolog, perannya sebagai family caregiver, ibu, istri, dan peran baru sebagai dementia alzheimer advocate. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved