WandaVision Buka Fase Keempat MCU

Basuki Eka Purnama
15/1/2021 09:11
WandaVision Buka Fase Keempat MCU
Cuplikan adegan dalam serial WandaVision(ANTARA/HO Marvel Studios.)

SETELAH lama dinantikan, Marvel Studios dan Disney+ resmi membuka gerbang semesta sinematik Marvel (Marvel Cinematic Universe/MCU) fase keempat dengan serial eksklusif WandaVision.

WandaVision Terdiri dari sembilan episode yang akan tayang mulai hari ini, Kamis (15/1) pukul 15.00 WIB.

WandaVision merupakan sebuah tayangan spesial yang menggabungkan konsep serial televisi klasik dan MCU, dengan tokoh sentral Wanda Maximoff (Elizabeth Olsen) dan Vision (Paul Bettany).

Baca juga: Sambut 2021 WeTV Tawarkan Peluang untuk para Millenial Indonesia

Keduanya, yang merupakan makhluk dengan kekuatan super, menjalani kehidupan di pinggiran kota yang ideal, mulai curiga bahwa semuanya tidak berjalan seperti yang terlihat.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, WandaVision menggabungkan benang cerita dari MCU dengan pendekatan konsep serial televisi komedi situasi (sitkom) klasik, tepatnya di era 1950-60an.    

Jauh sebelum serial ini dirilis, konsep ini ditunjukkan melalui sejumlah cuplikan dari Marvel, dan tentu saja menimbulkan pertanyaan,
"Bagaimana dua Avengers kita yang seharusnya berada di masa kini, diceritakan ke dalam format sitkom klasik?" Rupanya, Marvel berhasil mengejutkan penonton.

Serial ini berlangsung beberapa saat setelah peristiwa Avengers: Endgame dan Wanda Maximoff serta Vision hidup dalam kebahagiaan rumah tangga seperti layaknya di sebuah sitkom.

Persis seperti sesuatu yang keluar dari komedi situasi, mereka tampil dalam balutan warna hitam-putih, dibingkai dalam rasio aspek 4:3 dan ikut dimeriahkan oleh reaksi dan tawa penonton di studio.

Disutradarai Matt Shakman dengan Jac Schaeffer sebagai head writer, keduanya bisa menampilkan bagaimana lucunya hubungan dan dinamika antara Wanda dan Vision, serta teman-teman di sekeliling mereka dengan segar.

Seluruh humor, nada, hingga gestur dan kostum yang ditampilkan seakan dapat membawa penonton ke latar 1950-an tersebut, dan terasa menyegarkan, karena ini merupakan langkah baru Marvel untuk menuturkan cerita para pahlawan kesayangan penggemarnya.    

Tidak hanya mampu mengapresiasi ciri khas dan keindahan sitkom klasik, ceritanya juga sangat menarik dan dikemas dengan apik. Terdapat pula beberapa referensi alias easter eggs yang bisa ditemukan penonton setia MCU di serial ini.

Chemistry dari Elizabeth Olsen dan Paul Bettany, tentu sudah tidak diragukan lagi. Keduanya terlihat sangat menggemaskan dan lucu.

Agaknya, penampilan keduanya di serial ini menjadi obat rindu para penggemar, yang sebelumnya hanya bisa menyaksikan sekilas tentang hubungan dan romansa Wanda dan Vision.

Selain penampilan kedua tokoh utamanya, penampilan dari serangkaian karakter baru serial ini, seperti Kathryn Hahn sebagai Agnes--tetangga
Wanda dan Vision yang lucu dan bawel. Kehadirannya mampu memberikan warna baru di serial ini.

Ada pula Teyonah Parris sebagai Monica Rambeau, dimana karakter ini sebelumnya muncul pertama kali dalam Captain Marvel.

Dalam konferensi pers global WandaVision, beberapa waktu lalu, Parris mengatakan karakter Monica di serial WandaVision memegang peran penting untuk pengembangan karakter tersebut di film Captain Marvel 2 mendatang.

"(Melalui WandaVision), kita akan menjadi tahu bagaimana ia (Monica) tumbuh dan berevolusi dari waktu ke waktu hingga ke periode ini," kata aktris dalam film If Beale Street Could Talk (2018) itu.

Tokoh lainnya, antara lain Kat Dennings akan kembali memainkan perannya sebagai Darcy dari Thor dan Thor: The Dark World, serta Randall Park akan kembali memainkan perannya sebagai Jimmy Woo dari Ant-Man and The Wasp.

Selain tokoh dan ceritanya yang kuat dan segar, serial ini ikut didukung musik yang menyenangkan dan cocok sesuai latar sitkom ala tahun 1950-an.    

WandaVision menampilkan original theme song oleh para penulis lagu pemenang penghargaan Oscar, Kristen Anderson-Lopez dan Robert Lopez (Frozen), yang menulis lagu-lagu unik untuk beberapa episode, mulai dari 1950-an hingga awal 2000-an.
 
Dengan hanya rata-rata 30 menit per episode, tiga episode pembuka WandaVision mampu berdiri sesuai konsep sitkomnya, sehingga mudah untuk diikuti oleh penonton.

Tidak hanya menjadi suguhan baru bagi penyuka Marvel, penggemar sitkom vintage agaknya juga akan mengagumi komitmen serial pada detail dan humor yang disisipkan. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya