Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KEZIA Roslin Cikita Warouw, 24, dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2016 pada malam final di Jakarta Convention Center, Jumat (19/2). Perwakilan dari Sulawesi Utara itu berhasil mengungguli Intan Aletrino dari Sumatra Barat dan Felicia dari Lampung di babak tiga besar.
"Ini merupakan suatu kebanggaan yang besar banget, sesuai dengan cita-cita dan harapan waktu kecil," ujarnya saat ditemui di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, kemarin.
Kezia mengaku menjadi Puteri Indonesia merupakan impiannya sejak duduk di sekolah dasar. Ia mengaku terinspirasi oleh tayangan pemilihan Puteri Indonesia di televisi. Meski sudah memendam mimpi itu sejak kecil, dara kelahiran Jakarta, 18 April 1991, itu mengaku tidak pernah menyangka namanya akan disebutkan sebagai Puteri Indonesia 2016. Semula ia memang optimistis dari segi fisik, tapi secara pengetahuan ia mengaku kurang.
"Bisa masuk sepuluh besar saja sudah puji Tuhan. (Terlebih) menjadi Puteri Indonesia. Ini momen bersejarah," ucap gadis bertinggi badan 183 cm itu.
Diakuinya, gelar itu diraihnya dengan sejumlah pengorbanan. Yang terbesar ia harus meninggalkan pekerjaannya di sebuah bank swasta di Jakarta. "Empat tahun bekerja (di bank), saya berada di zona nyaman. Namun (akhirnya) saya memilih untuk fokus ke pemilihan Puteri Indonesia," ujar lulusan Teknik Informatika Universitas Esa Unggul Jakarta itu.
Ia tidak pernah menyesali keputusan itu. Sebab, ia percaya hasil tidak akan mengkhianati usaha. "Apa pun yang kita dapat harus melalui proses dan usaha. Ada air mata, emosi, hingga sempat ingin menyerah di tengah jalan, tapi karena motivasi dari keluarga, saya terus jalani," ujar perempuan yang gemar menulis buku harian itu.
Dukungan mama
Mempunyai tinggi badan di atas rata-rata membuat Kezia mudah terlihat di antara kontestan lain. Namun, menurutnya itu tidak cukup. "Harus ada brain, beauty, behavior," tegas penggemar voli itu.
Ia pun bersyukur karena dengan dukungan keluarganya, terutama sang mama, ia menjadi sosok yang memiliki ketiga unsur itu. Baginya, ibundalah yang selama ini menjadi motivator terbesar. "Mama itu ada di setiap momen kehidupan saya. Saat saya berprestasi maupun saat jatuh, mama selalu ada. Mama yang selalu menguatkan," ujarnya. Dari sang mama pula, ia mendapatkan istilah 'universitas kehidupan' dan mempelajari maknanya. Istilah itu menjadi salah satu kunci kemenangannya di malam final Puteri Indonesia.
"Hidup ini universitas kehidupan. Kita bisa belajar kehidupan yang lebih baik dengan mendapatkan posisi ketika kita dikecewakan. Kita tidak kecewa, tetapi belajar," ungkap Kezia ketika menjawab pertanyaan final dari dewan juri mengenai makna ungkapan terkenal dari Bunda Theresa, 'Some people come in your life as blessing, some come in your life as lesson'.
Ia berharap, dengan predikat Puteri Indonesia yang disandangnya, ia bisa menginspirasi banyak orang. Ia juga bertekad mengharumkan nama bangsa di ajang Miss Universe yang akan diikutinya.
"Saya menargetkan untuk lolos hingga sepuluh besar," ujarnya mantap. (Yusrin Zata Lini/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved