Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
NYAMUK nampaknya pusing jika mendengar musik elektronik, khususnya dubstep. Hal itu dikemukakan dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Acta Tropica.
Inti dari penelitian itu adalah membuktikan bahwa gelombang suara adalah hal yang krusial bagi reproduksi, pertahanan dan keberlangsungan populasi hewan. Kemudian peneliti menggunakan sampel musik dubstep, khususnya dari Skrillex.
"Bagi serangga, getaran frekuensi rendah memfasilitasi interaksi seksual, sedangkan suara bising mengganggu persepsi sinyal dari spesies yang sama," kata peneliti, seperti dilansir dari BBC.
Penelitian dilakukan dengan objek nyamuk Aedes aegypti, penyebab demam berdarah.
Nyamuk-nyamuk itu diperdengarkan track Scary Monster And Nice Sprites dari Skrillex. Track ini dipilih karena memuat frekuensi rendah dan tinggi sekaligus.
Baca juga: Mick Jagger Operasi Jantung
Para nyamuk betina yang mendengar lagu itu 'pusing' dan lebih jarang melakukan gigitan pada manusia.
Selain itu, para nyamuk yang terpapar musik dubstep lebih jarang melakukan hubungan seksual.
"Observasi menunjukkan musik menunda serangan nyamuk, mengurangi frekuensi nyamuk mengonsumsi darah, dan mengganggu interaksi seksual. Musik menjadi proteksi personal terhadap penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes," tulis penelitian itu.
Jadi, selain membawa obat antiserangga atau lotion antinyamuk, speaker nirkabel bisa jadi salah satu hal yang wajib dibawa saat berlibur di alam terbuka. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved