Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Legacy Ivan Nestorman

FD/M-4
30/9/2017 23:31
Legacy Ivan Nestorman
(MI/Ferdian Ananda)

MEMPERINGATI 25 tahun berkarier di kancah musik nasional dan internasional, Ivan Nestorman, musikus asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar konser tunggal dan peluncuran album baru berjudul Legacy di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Kamis (28/9) malam.

Konser tunggal yang bertajuk A World Music Performance itu memainkan 15 komposisi lagu populer Ivan, termasuk enam lagu baru dan dua lagu daur ulang pada album Legacy.

Dalam album itu, ada tujuh lagu yang ditulis dalam bahasa Manggarai dan satu berbahasa Inggris. Seluruh musik album ini dimainkannya, kecuali beberapa solo gitar seperti pada lagu Awo Flores, Mogi, dan Ce Ce Ce dimainkan Tohpati, Ray Sandoval (pemusik asal London), dan gitaris asal Flores, Illo Djeer.

“Lagu-lagu pada album Legacy dikerjakan selama tiga tahun dan merupakan salah satu album yang saya harapkan memperkuat ikon etnik dalam karya-karya saya dan misinya juga memopulerkan lagu Mogi Dheo Keze Walo ke kancah internasional,” sebutnya.

Ia menyebutkan musik neotradisi berpijak pada motif-motif tradisi yang diekspresikan secara kontemporer, seperti perpaduan etnik-jazz, sehingga karya-karya yang kental dengan musik neotradisi Ivan yang populer dan dikover dalam berbagai versi, antara lain Mogi Dheo Keze Walo, Mata Leso Ge, E Wada, sebagai tanda ada sebuah harapan di NTT.

“Pesan musik ini adalah mencintai etnik dan bela negara, serta pernyataan diri orang NTT. Jika memang diketahui banyak penyakit, human trafficking, jadi ini menjadi pembelajaran juga seperti orang Amerika bisa hidup dengan musik dan pariwisata,” tuturnya.

Konser yang digelar di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail Kuningan mampu memukau para penonton yang hadir. Ivan tidak sendiri, tapi juga didampingi sahabatnya seperti Gilang Ramadhan, Dewa Budjana, Tri Utami, Nita Arsteen, Rio Moreno, Donny Suhendra, Jalu Pratidina, Agam Hamzah, dan grup musik ‘Nestornation’ asuhan Ivan Nestorman.

Dewa Bujadna mengaku pertama kali melakukan kolaborasi dengan grup vokal Ivan pada peringatan HUT ke-50 RI. Tak mengherankan bila ia menyatu dengan aliran musiknya.

“Ivan bicara saja sudah bernyanyi, jarang ada orang seperti itu. Tidak perlu latihan, pasti bisa langsung main dengan Ivan. Jiwa improvisasi musik,” jelasnya.

Setali tiga uang, Gilang Ramadhan menilai Ivan sosok yang piawai dan unik dalam bernyanyi. “Saya memang tidak mengerti bahasa Manggarai, tapi musiknya indah sehingga Ivan ini cocok menjadi duta NTT. Bahkan, ia sangat penduli dengan tanah kelahirannya,” kata dia.

Ivan mengawali penampilannya lewat sebuah lagu sembari memainkan piano. Kemudian, ia memanggil artis Tri Utami ke atas panggung untuk berkolaborasi dengannya. Paduan suara emas mereka sukses memukau para penonton yang hadir. Ivan ternyata tak hanya piawai dalam memainkan gitar dan piano, tapi juga gesit memainkan alat musik tradi­sional sasando. (FD/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik