Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PENULIS dan penyanyi Dewi Lestari mengaku takjub sekaligus bangga atas kesuksesan film yang diadaptasi dari novel karangannya, Filosofi Kopi. Kesuksesan film yang menceritakan kisah dua sahabat bernama Ben dan Jodi berlanjut dengan pembuatan sekuelnya, Filosofi Kopi 2. "Sebagai seorang penulis ini bonus besar. Tidak hanya melihat karya kita diadaptasi, tetapi juga melihat tokoh rekaan saya bertumbuh besar," ujar perempuan yang akrab disapa Dee tersebut, di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (6/7).
Dee mengatakan kepopuleran tokoh Ben dan Jodi yang diceritakan sebagai pemilik kopi Filosofi Kopi juga terlihat dari antusiasme masyarakat mendatangi kedai bernama sama yang akhirnya secara nyata didirikan. Tidak hanya itu, cerita Filosofi Kopi juga terus dilebarkan, salah satunya melalui sandiwara radio. "Saya jadi sama antusiasnya dengan penonton lain. Saya melihat teman-teman lain mengembangkan tokoh yang saya ciptakan di novel. Sangat menyenangkan," ujar Dee.
Meski sekuel film yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko tersebut tidak lagi berdasar pada novel karangannya, ia mengaku tetap merasakan kebanggaan yang besar. Ia juga tidak menutup kemungkinan untuk membuat novel adaptasi dari sekuel Filosofi Kopi tersebut. "Bisa saja (menulis berdasarkan film), karya bisa bersumber dari mana saja. Bila sebelumnya novel jadi film, ini film jadi novel. Karena dalam setiap bentuk karya yang berbeda akan dapat menampilkan hal yang berbeda juga. Kalau di buku, contohnya, mungkin bisa lebih detail," terang ibu dua anak itu. Sebelumnya, perempuan yang dulu tergabung dalam grup vokal Rida Sita Dewi (RSD) tersebut juga mengaku ingin dapat membuat buku untuk anak. Ide tersebut, katanya, selalu ingin ia wujudkan.
Supernova
Sebelumnya, pada Maret 2017 lalu perempuan berusia 41 tahun tersebut baru saja meluncurkan buku terbarunya berjudul Kepingan Supernova. Dalam buku tersebut, Dee menampilkan petikan cerita dan kata-kata menarik dari seri-seri Supernova yang ditulisnya. Dee memulai debut sebagai penulis dan sastrawan pada 2001 ketika merilis buku pertama seri Supernova, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Seri Supernova keenam, Inteligensi Embun Pagi menjadi buku terakhir serial novel itu.
Buku tersebut mendulang sederet penghargaan. Di antaranya Books of the Year 2016 versi Ikatan Penerbit Indonesia dan Penggemar Novel Fantasi Indonesia (PNFI) Reader’s Choice Awards. Karena kepiawaiannya menyatukan unsur sastra, seni, dan sains dalam setiap tulisannya, Dee juga kerap mendapatkan penghargaan. Di antaranya predikat sebagai Penulis Favorit 2016 dari Anugerah Pembaca Indonesia dan Author of the Year 2016 dari PNFI Reader’s Choice Awards. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved