Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
INDUSTRI fashion telah lama menghadapi tantangan besar terkait keberlanjutan atau sustainability, sebuah isu yang semakin penting seiring berjalannya waktu.
Rama Dauhan, desainer di balik brand Ramadauhan, telah lama menyadari peran penting dalam mengurangi limbah fashion.
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di industri ini, ia berkomitmen untuk menghasilkan desain yang tidak hanya stylish, tetapi juga ramah lingkungan.
"Kami memilih untuk membuat pakaian secara custom, untuk menghindari limbah bahan yang sering terjadi pada produksi massal," kata Rama.
Desain yang timeless, menurutnya, adalah kunci dalam memastikan pakaian tidak hanya dipakai dalam waktu singkat, tetapi bertahan lama.
Kepada para penggemarnya, Rama menjelaskan bahwa Ramadauhan selalu mengutamakan kualitas dan keberlanjutan dalam setiap produknya.
"Pakaian kami tidak cepat diganti karena desainnya yang lebih serius dan timeless, jauh dari tren yang mudah luntur," ujarnya.
Filosofi tersebut menjadi dasar dalam koleksi kolaborasi Ramadauhan dengan Uniqlo, yang mengusung tema 'Indonesiana'.
Rama menambahkan bahwa inspirasi dari desain ini sangat dipengaruhi oleh kearifan lokal Indonesia, seperti kuliner dan elemen sehari-hari, yang diadaptasi dengan sentuhan modern.
"Uniqlo sebagai brand global ingin menonjolkan sisi Indonesia, jadi kami fokus pada elemen yang dekat dengan kehidupan sehari-hari," kata Rama. Misalnya, motif kerupuk yang sangat identik dengan Indonesia menjadi salah satu inspirasi desain koleksi tersebut.
Dalam proses pembuatan, kolaborasi ini tidak hanya menciptakan produk yang estetik, tetapi juga mempertimbangkan upaya keberlanjutan.
Salah satunya adalah teknik embroidery atau Sashiko yang digunakan untuk memperpanjang umur pakaian.
“Baju yang sudah robek atau bolong, bisa diperbaiki dengan embroidery, yang memberikan kehidupan baru pada pakaian dan mengurangi sampah tekstil,” jelas Rama.
Dengan cara ini, pakaian yang sebelumnya mungkin hanya menjadi barang rumah tangga, kini bisa dikenakan kembali dengan gaya baru yang lebih menarik.
Menurut Rama, kesadaran masyarakat akan pentingnya sustainability di industri fashion sudah semakin baik, meskipun tantangan besar tetap ada.
"Dulu, konsep ini belum banyak dibicarakan, tapi sekarang sudah lebih banyak orang yang peduli tentang apa yang mereka pakai dan dampaknya terhadap lingkungan," katanya.
Namun, ia juga menyoroti tantangan dari fast fashion yang menawarkan pakaian dengan harga sangat murah namun kualitas rendah, yang cepat rusak dan akhirnya menjadi sampah.
"Pilihan ada di tangan konsumen. Jika memilih kualitas, pakaian bisa bertahan lebih lama, dan kita juga bisa memberi kesempatan kedua bagi pakaian tersebut, seperti dengan upcycle atau memberikan tampilan baru," ujarnya.
Meskipun perubahan besar tidak akan terjadi dalam semalam, Rama percaya bahwa setiap langkah kecil, seperti yang dilakukan dalam kolaborasi dengan Uniqlo ini, dapat berdampak besar.
“Melalui kolaborasi ini, kami berusaha untuk membangun kesadaran tentang pentingnya memilih pakaian yang lebih bijak dan lebih mindful,” tambahnya.
Di sisi lain, Uniqlo dengan filosofi desain yang simpel dan fungsional, memberikan kesempatan untuk menambahkan elemen-elemen kreatif pada pakaian mereka, seperti embroidery yang ditawarkan Ramadauhan.
Irma Yunita, Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO) mengatakan alasan memilih karena visinya sejalan dengan Uniqlo yang berkelanjutan. "Selain Rama Dauhan, kita dan layanan UTme! berkolaborasi menggandeng lokal bisnis sukses yang memulainya dari kecil, Toko Kopi TUKU dan BLP Beauty," ujar Irma saat reface Uniqlo Senayan City. (Z-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved