ATM Himbara untuk Efisiensi

MI/NURIMAN JAYABUANA
22/12/2015 00:00
ATM Himbara untuk Efisiensi
(Antara/Muhammad Adimaja)
SETELAH tertunda beberapa kali, BUMN  perbankan,PT Bank Mandiri (persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI), PT Bank Nasional Indonesia (persero) Tbk (BNI), dan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BTN), akhirnya meluncurkan pelayanan anjungan tunai mandiri bersama, yaitu ATM Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).

Pengoperasian ATM Himbara dipercaya dapat mengefisiensi biaya investasi dan operasional mesin ATM bagi perbankan pelat merah. Di sisi lain, nasabah dapat menikmati transaksi lintas bank BUMN lebih murah.

"Ada efisiensi terhadap belanja modal (capital expenditure/capex) karena pengoperasian ATM Himbara ini kami biayai bersama-sama. Dampak bagi nasabah, tentunya biaya yang dikeluarkan nasabah menjadi jauh lebih murah daripada sebelum bersinergi," ujar Direktur Utama BRI Asmawi Syam di Pusat Grosir Blok B Tanah Abang, Jakarta, kemarin.

Asmawi memperkirakan, konsolidasi mesin ATM tersebut dapat menghemat biaya operasional hingga Rp7 triliun per tahun. "Kurang lebih Rp30 triliun selama lima tahun. Ini merupakan efisiensi nasional yang bisa kita raih dengan keberadaan ATM Himbara," ujar dia.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pada tahap awal, empat bank pelat merah mengoperasikan 50 ATM Himbara di wilayah Jabodetabek. Selanjutnya, keempat bank menargetkan 800 jaringan mesin ATM Himbara beroperasi pada 2016.

"Target tahun depan ada 200 ATM Himbara dari setiap bank, jadi totalnya akan ada 800 ATM," ujar dia.

Menurut Budi, keberadaan ATM Himbara menurunkan biaya investasi. "Harga pengadaan satu ATM kan US$6.000-US$7.000 untuk biaya operasional dan maintenance sekitar Rp16 juta per ATM. Dengan ini, biaya untuk investasi, operasional, dan perawatannya pun turun 75%," ujar dia.

Bagi nasabah, penarikan tunai lintas bank hanya menyedot Rp500 per transaksi untuk di ATM.

Sementara itu, jenis transaksi pengecekan saldo bebas biaya. "Pengecekan saldo selama ini nasabah satu bank masukkan di bank lain lihat saldo bayar Rp4.000. Melalui sinergi ini, biayanya jadi nol," ujar Budi.

Sementara itu, untuk transfer uang lintas bank BUMN via ATM Himbara dikenai potongan Rp4.000 per transaksi, lebih murah daripada sebelumnya Rp6.500.

Keberlanjutan
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad mengatakan peluncuran ATM Himbara merupakan perwujudan peningkatan efisiensi perbankan pelat merah. "Bank BUMN perannya 40% dari perbankan nasional. Jika mampu meningkatkan efisiensinya, akan mempengaruhi efisiensi perbankan nasional," ujar dia.

OJK menginginkan perbankan pelat merah melanjutkan berbagai upaya untuk memastikan keberlanjutan efisiensi biaya. Ia juga mengisyaratkan pentingnya merger antarbank BUMN bukan merupakan hal sulit.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan penyelarasan mesin ATM merupakan salah satu langkah awal meningkatkan efisiensi biaya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya