FPU Jangkrik untuk Pupuk dan Listrik

PRODUKSI gas sebesar 450 mmscfd dari Lapangan Jangkrik di Blok Muara Bakau akan diserap untuk penyediaan listrik nasional dan industri pupuk.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amin Sunaryadi, mengatakan 52% gas dari Lapangan Jangkrik diserap Pertamina yang sudah memiliki Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan operator blok tersebut, Eni Muara Bakau BV.

"Pertamina nanti ke PLN karena sudah ada persetujuan antara Pertamina dan PLN, kemudian 38 % ke Eni midstream," kata Amin di Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan 10% gas bumi akan dialirkan lewat pipa untuk industri pupuk di Kalimantan Timur.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengatakan hasil produksi gas bumi Lapangan Jangkrik di Blok Muara Bakau, Kalimantan Timur, tersebut setara dengan 6%-7% dari produksi gas bumi Indonesia secara keseluruhan.

Hal itu dia sampaikan saat meresmikan nama Kapal FPU Jangkrik di Saipem Karimun Yard, Tanjung Balai, Kepulauan Riau, Selasa (21/3).

Dengan peresmian Kapal FPU Jangkrik yang beroperasi pada Mei 2017 itu, gas pertama dari Lapangan Jangkrik segera berproduksi pada pertengahan tahun.

Sementara itu, kinerja gemilang kembali dicatatkan PT Pertamina Gas (Pertagas).

Salah satu anak perusahaan PT Pertamina (ersero) itu berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$159,1 juta sepanjang 2016 sekaligus berhasil melampaui perolehan laba bersih tahun sebelumnya, sebesar US$151 juta.

Direktur Utama PT Pertamina Gas Toto Nugroho melalui keterangan resminya mengatakan prestasi tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh insan Pertagas yang tahun ini genap berusia 10 tahun.

Pada bagian lain, PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (persero) lainnya, akan melakukan eksplorasi masif tahun ini untuk meningkatkan cadangan dan produksi Migas.

Selain itu, mereka akan memaksimalkan beberapa proyek pengembangan yang segera on stream dalam beberapa bulan mendatang.