Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PERNAHKAH Anda dimintai tolong oleh kolega atau atasan di kantor, yang lantas Anda jawab, "Maaf, sedang sibuk," atau berbagai dalih semacamnya?
Bagi sebagian orang, sibuk kerja ibarat lencana kehormatan.
Kesibukan Anda sama dengan nilai Anda.
Padahal, tidak semua orang akan terkesan dengan impresi tersebut.
Bahkan, itu bisa menyabotase karier ataupun hubungan relasi Anda.
Salah satu alasannya ialah, sibuk tidaklah unik.
Dari survei atas 9.700 pekerja penuh waktu di 8 negara pada akhir 2014 sampai awal 2015, separuh dari para manajer mengatakan jam kerja mereka bertambah signifikan dalam lima tahun terakhir.
Satu dari tiga pekerja mengeluh sukar menyeimbangkan kehidupan kerja dengan personal.
Beberapa penyebabnya ialah pekerjaan pada zona waktu yang berbeda, juga 'keterikatan' pada urusan kantor via perangkat digital.
"Saya bekerja di lingkungan tempat 'sibuk' itu diglorifikasi," ujar konsultan SDM Ed Baldwin.
"Karyawan umumnya melihat kepemimpinan identik dengan kesibukan dan bila mereka memproyeksikan diri untuk menjadi pimpinan, mereka ingin terlihat sibuk."
Menurutnya, ada pandangan salah kaprah bahwa sibuk itu menandakan seorang pekerja berharga tinggi.
Padahal, alih-alih menciptakan kesan positif, jawaban Anda malah menunjukkan Anda gagal bekerja secara efisien, juga kasar.
Asisten Profesor Pemasaran di Columbia Business School, Silvia Bellezza, mengutarakan hal senada.
Sibuk dan kurangnya waktu senggang telah menjadi simbol status.
Menurutnya, media sosial punya peran membentuk persepsi itu.
Di media sosial, para selebritas acap mengeluh betapa sibuknya mereka, betapa sedikit waktu pribadi.
Di saat sama, mereka memamerkan cincin berlian atau arloji mahal yang mereka kenakan seolah mengukuhkan konsekuensi atas kesibukan mereka.
"Pekerjaan menjadi salah satu bagian utama dari identitas orang Amerika. Namun, di Eropa, masih banyak orang menghargai sisi lain kehidupan. Di Italia, pada Juni, kalau Anda mengatakan akan bekerja sepanjang musim panas, orang akan menganggap Anda pecundang yang tidak berduit (untuk berlibur), dan tidak menarik," bebernya.
Alasan sibuk juga dipakai seseorang untuk meyakinkan diri sendiri.
"Saat orang berkata dia sibuk, dia akan merasa hidupnya penting dan kehadirannya bermakna," jelas Asisten Profesor Pemasaran Hong Kong University of Science and Technology Christine Kim.
Jadi, jika 'sibuk' seolah menjadi kata tabu, bagaimana harus menjawab saat kita benar-benar sedang pontang-panting?
"Akan lebih baik jika Anda menjawab, 'Saya sedang melakukan transaksi US$100 ribu saat ini, tapi saya akan mengontak Anda pada pukul 16.00', ketimbang sekadar menjawab 'sibuk'," saran Laura Simms, spesialis keamanan dan risiko di Detroit.
"Atau, saat dimintai tolong Anda bisa menjawab 'Apakah lebih baik saya menyelesaikan tugas ini dulu atau membantu Anda?'."
Jadi, lain kali seseorang 'menginterupsi' kegiatan Anda, jangan tergesa menjawab 'sibuk'.
Jadikan jawaban Anda sekreatif mungkin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved