Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Membangun Institusi yang Berguna

31/1/2017 08:05
Membangun Institusi yang Berguna
(MI/Rommy Pujianto)

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan orang sering kali lupa bahwa keberhasilan suatu negara maju tidak hanya berdasarkan pada pembangunan fisik, tetapi juga membutuhkan pembangunan institusi.

Institusi yang dibutuhkan ialah institusi yang memiliki tata kelola yang baik, institusi yang bersih dan juga efektif. Ia menyebutkan ada institusi yang bersih, tetapi dia tidak efektif. Institusi seperti itu tidak banyak berguna juga karena hanya bagus untuk inspirasi, tetapi tidak mampu untuk melayani masyarakat.

Oleh karena itu, Sri Mulyani melihat bahwa Indonesia perlu institusi yang tata kelolanya baik, bersih, tetapi efektif. Itu tantangan pembangunan bagi banyak negara di dunia. Banyak negara di dunia mengalami apa yang disebut middle income trap. Biasanya suatu negara mampu keluar dari status negara miskin seiring dengan pendapatan mereka yang di bawah US$1.000 per kapita naik menjadi US$3.000-US$3.500. Namun, kemudian negara itu terhenti atau stuck saja di sana untuk jangka waktu yang panjang, bahkan hingga beberapa dekade. Bahkan sampai mendekati US$10.000-US$11.000 per kapita negara itu tidak pernah naik menjadi high income country.

Negara-negara seperti itu biasanya memiliki ciri tata kelola dan institusi yang tidak bersih dan efektif sangat tertinggal kemajuan ekonominya. Karena itu, sewaktu muncul kelas menengah, masyarakat yang menginginkan aspirasi pemerintahan yang bersih yang berfungsi dan accountable selalu dikecewakan kemudian terus-menerus kecewa, apalagi penyakit yang sangat sering terjadi ialah munculnya apa yang disebut elite capture.

Ada sekelompok elite atau biasanya elite di dekat mereka yang sudah me­nguasai negara tersebut yang hanya terus-menerus memfokuskan policy mereka untuk kebaikan elite itu sendiri. Itu terjadi di banyak negara, apakah itu namanya menjadi oligarki atau menjadi kronisme. Contohnya bisa dilihat dari Afrika hingga Timur Tengah, Rusia, Amerika Latin, dan Asia. Banyak negara tidak pernah bisa lepas dari elite capture itu dan biasanya mereka mengalami trap di tengah.

Sri Mulyani menekankan bahwa bila kita tidak membuat institusi birokrasi menjadi efisien dan efektif, dia akan menjadi institusi yang hidup melayani dirinya, bukan melayani masyarakat. Kita semua sangat berkepentingan untuk menyebut reformasi dari institusi itu penting karena institusi itu diberi makan negara, mendapat uang negara, dan tujuannya melayani rakyat. Untuk bisa menciptakan disiplin, ini perlu terus-menerus diperbaiki dari sisi akuntabilitas.

Sri Mulyani melihat itu salah satu pekerjaan rumah yang sangat luar biasa di dalam institusi. Oleh karena itu, Sri Mulyani menceritakan di Kementerian Keuangan sejak 10 tahun lalu hingga sekarang ia terus berbicara tentang reformasi itu. Hal itu disebabkan dirinya percaya Indonesia berhak dan harus memiliki institusi yang kuat dan bersih serta accountable.

Berbicara tentang Kementerian Keuangan, Sri Mulyani mengatakan APBN merupakan instrumen yang menjadi tanggung jawab dirinya dan jajarannya. APBN merupakan instrumen pembangunn yang luar biasa penting, tidak hanya untuk menciptakan pertumbuhan, tetapi juga mendekatkan kita semua kepada tujuan mensejahterakan masyarakat yang adil dan makmur. (B-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya