Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Realisasi Investasi kembali Lampaui Target

Anastasia Arvirianty
26/1/2017 07:23
Realisasi Investasi kembali Lampaui Target
(MI)

BADAN Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi selama 2016 sebesar Rp612,8 triliun. Capaian tersebut lebih tinggi ketimbang target yang ditetapkan BKPM sebesar Rp594,8 triliun.

Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menyebut pencapaian realisasi investasi selama 2016 lebih tinggi 3% dari target. Jika dibandingkan dengan capaian 2015 sebesar Rp545,4 triliun, realisasi investasi 2016 meningkat sebanyak 12,4%.

“Selama Januari hingga Desember (2016), realisasi investasi dari PMDN (penanaman modal dalam negeri) meningkat 20,5% menjadi Rp216,2 triliun,” ujar Azhar dalam konferensi pers realisasi investasi Triwulan IV 2016 dan Januari-Desember 2016 di Gedung BKPM, Jakarta, kemarin.

Sementara itu, realisasi penanaman modal asing (PMA) selama Januari hingga Desember 2016 mencapai Rp396,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 8,4% jika dibandingkan dengan 2015.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, selama periode kuartal IV 2016, penyerapan tenaga kerja Indonesia (TKI) tercatat sebanyak 434.466 orang, yang terdiri dari tenaga kerja PMDN sebanyak 124.843 orang dan PMA sebanyak 309.623 orang.

Tiga besar negara penyumbang PMA di sepanjang 2016 lalu diduduki Singapura, dengan jumlah realisasi PMA US$9,18 triliun, disusul Jepang US$5,4 triliun dan Tiong­kok US$2,24 triliun. “Tiongkok, realisasi investasinya di Indonesia lebih banyak dalam proyek smelter dan properti,” imbuh Azhar.

Lebih jauh, sepanjang 2016 tercatat realisasi investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp284,1 triliun atau meningkat 14,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari keseluruhan investasi, persentase penanaman modal di luar Pulau Jawa mencapai 46,4%. Sementara itu, investasi di Pulau Jawa yang mencapai Rp328,7 triliun masih mendominasi porsi 53,6% investasi.

“Menurut hemat saya, ini didorong program infrastruktur yang dicanangkan Presiden, cukup stimulatif terhadap investasi swasta yang mengejar proyek di luar Pulau Jawa,” kata Kepala BKPM Thomas Lembong.

Thomas pun menyampaikan realisasi investasi di 2016 menunjukkan kinerja investasi tetap memperlihatkan geliat positif di tengah kondisi ekonomi global dan regional yang cukup sulit. “Kinerja positif sepanjang tahun ini memberikan optimisme dan harapan baru terhadap iklim investasi di Indonesia.”

Mengenai situasi politik yang dinilai dapat memengaruhi sentimen investor untuk berinvestasi di Indonesia, Thomas menilai hal itu sebagai tantangan jangka pendek. “Jangan sampai kita kehilangan momentum dalam prog­ram reformasi ekonomi.”

Tetap menarik
Lebih jauh, ekonom CORE Mohammad Faisal mengatakan, meski banyak hambatan, Indonesia pun masih menjadi negara dengan iklim investasi yang paling menarik daripada negara berkembang lainnya.

“Di 2017, Indonesia masih tetap menarik bagi investor. Kebijakan Trump (Presiden AS Donald Trump) saya rasa tidak akan memberikan pengaruh signifikan, sebab investasi asing di Indonesia saat ini dikuasai tiga negara, yakni Singapura, Jepang, dan Tiongkok.” (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya