Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
KEPALA Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai konsumsi rumah tangga dan inflasi akan menjadi kunci tercapainya pertumbuhan ekonomi terjaga di level 5%, bahkan lebih tinggi pada 2018. Konsumsi rumah tangga dijaga dengan menciptakan keyakinan konsumen membelanjakan uang mereka.
“Kalau orang spend (belanja), terjadilah konsumsi rumah tangga yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena ketika kita belanja, perdagangan ritel meningkat, perdagangan besar meningkat, dan akhirnya ekonomi juga tumbuh,” kata Bambang saat memberikan arahan dalam acara temu konsultasi triwulan I Bappenas-Bappeda di Jakarta, kemarin.
Untuk itu, baik pemerintah pusat maupun daerah perlu memberikan impresi bahwa ekonomi berjalan normal dan punya prospek sehingga orang mau membelanjakan uang mereka.
Sementara itu, inflasi harus dijaga serendah mungkin dari waktu ke waktu. Menurut Bambang, menjaga inflasi ialah cara paling ampuh dalam menjaga daya beli masyarakat. Apabila daya beli masyarakat tergerus oleh inflasi, lanjutnya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga akan terganggu.
Di sisi lain, pemerintah membentuk tim kecil yang ter-diri atas para pejabat eselon I dari Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas untuk membuat peta persoalan agar sistem perencanaan dan penganggaran pemerintah bisa berjalan baik.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menegaskan hendaknya kebijakan perencanaan dan penganggaran tidak lagi mengikuti money follows functions, tetapi berdasarkan prinsip money follows programs.
Dia juga menekankan, “Sinergi dan sinkronisasi merupakan kata kunci agar pembangunan nasional semakin efisien dan efektif,” kata Darmin di kantornya di Jakarta, kemarin.
Menteri Keuangan Sri Mul-yani Indrawati menambahkan, pemerintah perlu memetakan proses APBN yang dilakukan di tiap-tiap kementerian/lembaga (K/L) sehingga apabila terjadi perubahan program, dapat segera diselesaikan.
“Saya merasa kita perlu membatasi K/L mengubah-ubah anggaran untuk program-program yang telah direncanakan,” ulasnya. (Try/Ant/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved