Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
PEMERINTAH terus berusaha menggapai cita-cita kedaulatan pangan.
Upaya peningkatan produktivitas menjadi jurus lawas utama yang diandalkan sejak membuka lembaran 2017.
Tahun ini, Kementerian Pertanian (Kementan) tetap memberikan fokus utama kepada tiga komoditas strategis, yakni padi, jagung, dan kedelai. Pemerintah memiliki sasaran luas tanam 19,8 juta hektare (ha) yang dibagi menjadi dua periode tanam, yakni Oktober hingga Maret 11,7 juta ha dan April hingga September 8 juta ha.
Dengan target itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Hasil Sembiring mengaku yakin pemerintah bisa terus mengurangi impor jagung tahun ini.
"Dengan anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang mencapai Rp7 triliun, target ini dicanangkan lebih tinggi memang untuk memacu semangat semua pihak yang terlibat. Kami ingin sampaikan sejak awal supaya ada susunan strategi yang tepat untuk merealisasikan target ini," ujar Hasil dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/1).
Pentingnya peran pemerintah daerah juga menjadi poin yang ditekankan pemerintah pusat agar semua rencana yang dicanangkan dapat disinergikan dengan baik hingga ke daerah.
"Sehingga target setiap daerah bisa dicapai maksimal."
Upaya peningkatan produksi tidak akan berjalan sendiri.
Hasil mengungkapkan kebijakan itu juga akan disandingkan dengan program lain seperti pemanfaatan lahan tidur.
Ia memaparkan, berdasarkan data yang dikumpulkan Balitbang Kementan, setidaknya ada 500 ribu ha lahan tadah hujan yang tidur separuh musim.
"Indeks pertanamannya hanya satu kali setahun. Padahal, kalau diberikan air dan pompa, bisa jadi dua kali tanam," jelas Hasil.
Jaga stok
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan optimismenya menjaga ketersediaan stok dan harga barang kebutuhan pokok agar bisa stabil.
Hal itu salah satu yang diamanatkan Presiden dalam rapat di Istana Bogor, Rabu (4/1), yakni menjaga stok dan harga barang, menjaga inflasi dan melakukan pemerataan.
"Harga bahan pokok bisa tanpa gejolak di akhir tahun, sebab dari sisi suplainya sudah kita jamin. Rumusannya sederhana, supply dan demand harus kita perhatikan betul dan kita mengajak seluruh penyuplai dan distributor tidak bermain dengan harga," terang Enggar dalam keterangan pers di kantornya di Jakarta, kemarin.
Menurut Enggar, pihaknya melakukan kontrol langsung di lapangan sehingga membuahkan hasil dan hal itu akan dipertahankan di 2017.
Pengendalian stok ke depan akan dilakukan dengan mengintensifkan penerapan tanda daftar gudang (TDG) yang menyimpan barang kebutuhan pokok di gudangnya serta pendaftaran distributor dan pedagang antarpulau barang kebutuhan pokok dan barang penting.
Ia juga akan mengaktifkan kembali tim panel ahli harga barang kebutuhan pokok untuk evaluasi kebijakan harga.
"Jadi tingkat proyeksi tingkat produktivitas beras pada 2017 tidak akan lebih rendah daripada 2016. Memang di 2016 ada La Nina, tetapi di 2017 ini didukung perbaikan irigasi, pemberian alsintan, dan upaya lainnya," terang Enggar.
Untuk komoditas daging, dirinya mengungkapkan akan tetap menjalankan kebijakan dengan dua jenis daging, yakni daging beku dan daging segar.
Daging beku nantinya akan dijual maksimum dengan harga Rp80 ribu.
Sementara itu, untuk daging segar, harganya akan diupayakan untuk diturunkan dari Rp110 ribu menjadi di bawah Rp100 ribu. (Dro/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved