Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pertamina-NU Bersinergi di Sektor Energi

05/1/2017 08:05
Pertamina-NU Bersinergi di Sektor Energi
(ANTARA/WIDODO S JUSUF)

PT Pertamina (persero) menggandeng organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) untuk pengembangan ekonomi umat berbasis energi.

Lingkup potensi kerja sama yang berlaku selama lima tahun itu meliputi pengembangan usaha niaga, investasi dan pembangunan sektor migas, pengembangan, investasi dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, konservasi energi, hingga penguatan jaringan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh Nusantara.

Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siroj di Kantor PBNU di Jakarta, Rabu (4/1).

"Kebijakan pemerintah adalah BBM satu harga untuk Nusantara, tentu kaitannya perlu jaringan distribusi yang kuat. NU yang berada di seluruh Nusantara memperkuat 'networking' untuk distribusi energi," kata Dwi.

Sebagai organisasi yang memiliki 40 juta warga dari berbagai lapis kalangan, NU punya pengaruh kuat dalam konteks sosial ataupun ekonomi.

Dengan posisi tersebut, Pertamina sebagai BUMN energi di Indonesia akan terbantu dalam malaksanakan tugas memeratakan energi ke seluruh Indonesia.

Menurutnya, kerja sama ini juga seiring dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dengan 2/3 kontribusi swasta.

"APBN hanya 1/3. NU memiliki perangkat para pengusaha baik kecil, menengah, maupun besar yang terhimpun dalam HPN (Himpunan Pengusaha Nahdliyin), peran ini yang kita coba dorong. Kalau menunggu (BBM) dari Pertamina pasti lama, kalau swasta terlibat dalam pembukaan agen bisa meningkatkan distribusi."

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil menyambut baik kerja sama ini karena dapat memeratakan kesejahteraan masyarakat.

"Prinsip NU konglomerat harus ada pemerataan, tidak hanya pertumbuhan tetapi juga pemerataan. Kerja sama seperti ini sudah sangat tepat," papar Said.

Selain itu, kerja sama meliputi pengabdian masyarakat yang diorientasikan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, lingkungan, dan kemaslahatan umat.

"Saat ini nahdliyin yang bergelar doktor sudah 574 orang, itu yang bukan di bidang agama. Bergelar S-2 sebanyak 3.000-an orang, kalau hitung yang agama lebih banyak lagi. SDM sudah memadai," tandas Said. (Fat/Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya