Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
PT Geo Dipa Energi (persero) bersiap menggarap dua lapangan panas bumi di luar wilayah kerja Dieng, Jawa Tengah, dan Patuha, Jawa Barat, yang tengah mereka kembangkan.
Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah mempercepat pengembangan listrik dari energi baru terbarukan (EBT) yang ditargetkan bisa mencapai 7.000 megawatt (Mw) pada 2025.
"Dua lapangan itu berada di Gunung Arjuno Malang, Jawa Timur, dan Umbul Tromoyo di Semarang, Jawa Tengah," terang Direktur Keuangan Geo Dipa Energi M Ikbal Nur dalam kunjungan direksi Geo Dipa ke redaksi Media Group, di Jakarta, Rabu (4/1).
Dua lapangan baru itu mungkin akan diberikan pemerintah pada kuartal pertama 2017.
Setelah mendapat penugasan itu, pihaknya akan melapor ke pemegang saham utama, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Untuk pendanaan proyek, Geo Dipa akan mendapat suntikan dari sesama BUMN di bawah naungan Kementerian Keuangan, yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (persero) yang memiliki geothermal fund.
"Dana itu sebagai investasi awal eksplorasi untuk menyusun data agar menjadi bankable untuk menarik investasi," kata dia.
Kedua lapangan panas bumi itu diprediksi memiliki potensi masing-masing hampir 150 Mw dengan investasi untuk menghasilkan listrik sekitar US$5 juta per 1 Mw.
"Dalam 10 tahun ke depan kita akan menjadi BUMN panas bumi kedua setelah Pertamina Geothermal Energy (PGE). Itu bisa kita wujudkan karena kita memiliki SDM-nya," terang Direktur Utama Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim.
Ia optimistis, dengan kualitas SDM dan pembangunan kultur perusahaan yang baik, Geo Dipa akan bisa mengembangkan bisnis pengelolaan panas bumi.
"Indonesia punya potensi 29,5 ribu Mw listrik panas bumi, tetapi baru terpasang 1,4 ribu Mw saja," urainya.
Selain itu, di tahun ini pihaknya akan mulai mengeksplorasi lapangan Dieng, yakni Candradimuka.
"Saat ini studi sudah selesai dan sedang mengurus izin amdal untuk eksplorasi dengan dana dari SMI. Untuk kapasitas 40 Mw, akan membutuhkan dana sekitar US$200 juta untuk keseluruhan fasilitas yang dibangun bertahap dalam lima tahun ke depan dengan catatan tetap berkapasitas 50 Mw," tandasnya. (Dro/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved