Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
CHINA International E-Commerce Industry Expo (CIEIE) 2025, pameran industri e-commerce berskala internasional akan digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) pada 3–5 September 2025.
Director of Department of Convention and Exhibition China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) Commercial Sub-council, Jason Xiong, menyampaikan CIEIE bertujuan memperkuat hubungan dagang antara Indonesia, Tiongkok, dan pasar Asia Tenggara, sekaligus mendukung pertumbuhan UMKM, startup, dan pelaku industri di era digital. Pameran ini akan fokus pada perdagangan lintas batas, menawarkan peluang ekspansi bisnis, transfer teknologi, dan peningkatan daya saing produk lokal di pasar global.
“CCPIT adalah organisasi resmi dan terbesar dari Tiongkok yang berdedikasi untuk mempromosikan perdagangan dan investasi internasional, sekaligus berperan penting dalam mendukung kebijakan pemerintah," kata Jason melalui keterangannya, Rabu (2/7).
Jason menjelaskan pada CIEIE nantinya akan ada forum e-commerce yang membahas strategi multichannel, tren industri, dan pengalaman sukses dari pelaku e-commerce. Sesi ini akan menghadirkan diskusi mendalam tentang operasional e-commerce, penjualan multichannel, dan pemasaran brand oleh influencer terkenal.
Selain itu, CIEIE 2025 akan berkolaborasi secara eksklusif dengan platform digital terkemuka seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Lazada, dan Blibli. Hal ini memberikan kesempatan bagi exhibitor untuk terhubung langsung dengan tim operasional platform dan memahami strategi promosi.
Ia mengatakan CIEIE 2025 dirancang untuk berbagai kalangan, termasuk buyer profesional dari sektor retail, teknologi, agrikultur, dan e-commerce. Lalu, pelaku UMKM dan startup yang mencari produk unggulan atau partner ekspansi. Kemudian, platform digital, investor, dan penyedia layanan e-commerce. Selanjutnya, asosiasi bisnis, komunitas wirausaha, dan inkubator bisnis.
CIEIE 2025 menghadirkan lima sub-pameran yang dirancang untuk menjawab kebutuhan berbagai sektor industri, yaitu EPSE – Indonesia E-commerce Product Sourcing Exhibition yang fokus pada produk terlaris untuk marketplace dan koneksi dengan seller, distributor, dan platform. Lalu, CEAE – Indonesia Consumer Electronics and Appliances Exhibition yang menampilkan elektronik rumah tangga, smart home, gadget, dan teknologi komunikasi.
Ketiga, RCCE – Indonesia Refrigeration and Cold Chain Exhibition yang menghadirkan teknologi pendingin, logistik rantai dingin, dan pengemasan makanan segar.
Keempat, AMTE – Indonesia Agricultural Machinery and Techniques Exhibition yang fokus pada mesin pertanian, pengolahan hasil tani, dan teknologi pertanian pintar.
Kelima, IIME & Paper Chain – 2025 China Machinery & Electronic Brand Show (Indonesia) yang menampilkan generator, produk transmisi dan distribusi, energi baru, pompa air, dan peralatan pembuatan kertas.
Jason mengatakan CIEIE 2024 mencatat keberhasilan signifikan, menunjukkan potensi besar pameran ini dalam memfasilitasi perdagangan digital internasional. Acara tersebut berhasil mencapai omzet US$42 juta dalam pemesanan dengan partisipasi lebih dari 300 exhibitor dan menarik lebih dari 22.000 pengunjung.
Pameran ini memanfaatkan area seluas lebih dari 10.000 meter persegi dan menghadirkan lebih dari 180 produsen dari lebih dari 12 kategori produk. Selain itu, CIEIE 2024 menyelenggarakan lebih dari 20 kegiatan bersama dan melibatkan lebih dari 30 negara dan wilayah. Dari sisi kolaborasi bisnis, tercatat lebih dari 800 sesi matchmaking dan penandatanganan lebih dari 10 MoU, menegaskan peran CIEIE sebagai platform vital untuk koneksi dan pertumbuhan bisnis lintas batas. (E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved