Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

IPOC Ke-12 Fokus Bahas Dampak Kelapa Sawit bagi Lingkungan

Try
17/11/2016 07:25
IPOC Ke-12 Fokus Bahas Dampak Kelapa Sawit bagi Lingkungan
(ANTARA/Wahyu Putro A.)

GABUNGAN Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) kembali menyelenggarakan ekshibisi bisnis minyak sawit melalui Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) Ke-12 di Bali pada 23-25 November mendatang.

Pada tema kali ini, acara itu ingin menyadarkan berbagai pihak bahwa kelapa sawit tidak hanya selalu terkait dengan bisnis, tetapi juga harus memikirkan kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara.

Menurut Ketua Bidang Advokasi Gapki Susanto, dari acara ini akan memfokuskan bagaimana sawit menjadi sumber dari kesejahteraan masyarakat.

Menurut dia, banyak hal mengenai sawit yang masih belum terangkat.

"Kita harus melihat kelapa sawit tidak hanya dari market, tapi juga sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga tidak lagi bisa hanya dari segi bisnis, tetapi juga peranan sosialnya di masyarakat, yaitu pembangunan ekonomi dan pembukaan wilayah tertinggal," tandas Susanto di Jakarta, kemarin.

Pada kesempatan serupa, Ketua Penyelenggara IPOC 2016 Mona Surya mengatakan industri sawit nasional selalu dilanda persoalan yang cenderung tidak memberikan kepastian berusaha dan kepastian hukum.

Sebagian besar persoalan itu seperti tak terpecahkan.

Terlebih yang berkaitan dengan permasalahan pemanfaatan lahan gambut, yang kini terkesan tak ada jaminan kepastian sedikit pun.

"Program penataan lahan gambut kini telah membuat banyak industri sawit nasional 'galau', padahal di atas lahan tersebut, sudah ditanami kelapa sawit, bahkan tak sedikit di antaranya sudah menghasilkan," kata Mona.

Karena itu, sejumlah menteri pun diundang untuk menjadi narasumber dalam IPOC.

Sejumlah menteri itu, antara lain, Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Dalam yang sesi khusus bertema Price outlook, sejumlah pakar minyak makan dunia akan tampil untuk memprediksi harga minyak makan dunia untuk masa 2017.

Mereka seperti James Fry dari LMC International yang akan membahas dampak dari kebijakan moratorium terhadap kelangsungan supply minyak makan dunia terhadap kebutuhan pasar global. (Try/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya