Tarif Tol Cikampek Naik 7%-11%

TARIF jalan Tol Jakarta-Cikampek akan dinaikkan pada 22 Oktober 2016 mulai pukul 00.00 WIB. Penaikan rata-rata 7%-11% itu (lihat grafik) dilakukan setelah ada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 799/2016 yang dirilis pada 14 Oktober 2016.

”Tarif baru dilakukan berdasarkan angka inflasi 2 tahun terakhir di Bekasi sebesar 8,13%. Penyesuaian tarif baru tol ini sesuai Pasal 48 ayat (3) UU 38/2004 mengenai penyesuai-an tarif tol dilakukan setiap 2 tahun sekali,” ujar anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Koentjahjo di Jakarta, kemarin.

Penyesuaian itu dimaksudkan agar BPJT dapat mengembalikan investasi sesuai dengan rencana bisnis mereka. Pihaknya akan mendorong operator jalan tol untuk membenahi pelayanan di jalan tol terpadat di Tanah Air itu.

“Ada delapan indikator standar pelayanan minimal (SPM) yang harus dipenuhi, di antaranya kondisi jalan, kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamat­an, hingga kelayakan tempat istirahat dan pelayanan (TIP),” katanya.

Faktanya di ruas tersebut, kecepatan rata-rata kendaraan hanya 40 km per jam di tol dalam kota dan 60 km per jam di luar kota.

Direktur Operasi II PT Jasa Marga (persero) Tbk Subakti Syukur mengatakan pihaknya telah menambah lajur kantong antrean di gerbang tol (GT) Karawang Barat dan memperbaiki rigid pavement pada GT Bekasi Barat 2, GT Cikampek, GT Kalihurip 1, SS Dawuan, SS Karawang Barat, GT Karawang Barat 1, dan GT Karawang Timur 1.

“Untuk pelayanan transaksi, BPJT melakukan penambahan dan pemasangan gardu tol otomatis (GTO) menjadi 72 GTO dan untuk transaksi tertutup di Tol Jakarta-Cikampek dapat menggunakan kartu e-Toll dari Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, dan Bank BCA,” katanya.

Meski demikian, ia enggan meng-ungkapkan pendapatan Tol Jakarta-Cikampek dan potensi pendapatan setelah penaikan tarif. Subakti hanya menyebut rata-rata lalu lintas harian (LHR) Tol Jakarta-Cikampek sekitar 600 ribu kendaraan per hari. Jika dikalikan dengan tarif terjauh untuk golongan I setelah penaikan 22 Oktober 2016 yakni 600 ribu x Rp15 ribu, total pendapatan yang diraup BUMN tol itu sekitar Rp9 miliar per hari.

“Pendapatan Jakarta-Cikampek hanya berkontribusi sekitar 15% dari total 13 ruas tol yang dipaket pemerintah sebagai kewajiban kami untuk membangun ruas-ruas yang masih merugi.” (*/Ant/E-3)