Mind ID Yakin Hilirisasi Bikin Indonesia Swasembada Mineral

Insi Nantika Jelita
24/10/2024 11:21
Mind ID Yakin Hilirisasi Bikin Indonesia Swasembada Mineral
Ilustrasi(Mind ID)

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (Mind ID) Dilo Seno Widagdo mengungkapkan dengan hilirisasi, Indonesia dapat mencapai swasembada bidang mineral. Ini karena hilirisasi akan menciptakan integrasi rantai nilai komoditas tambang mineral yang berdampak pada pengurangan impor bahan baku atau bahan setengah jadi. Ia mengaku selama lima tahun terakhir, Mind ID telah merealisasikan sejumlah proyek penting guna mendukung hilirisasi komoditas mineral.

“Hilirisasi yang kami jalankan untuk memenuhi kebutuhan mineral dan batu bara. Tujuannya adalah mencapai swasembada mineral, sehingga kita tidak lagi perlu mengimpor bahan baku atau bahan setengah jadi dari luar negeri,” ujar Dilo dalam keterangan resmi, Kamis (24/10). 

Dilo menjelaskan pasar Indonesia memerlukan lebih dari 70 ton emas setiap tahunnya. Sebelum adanya kegiatan hilirisasi, bahan baku pembentuk emas harus diekspor terlebih dahulu, kemudian diimpor kembali dengan menggunakan harga pasar global.
Namun, dengan beroperasinya smelter atau fasilitas pengolahan hasil tambang dari  Freeport Indonesia yang berada di bawah naungan Grup Mind ID, Indonesia kini mampu memproduksi 50 hingga 60 ton emas secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan domestik.

“Sebelum adanya smelter, Indonesia harus mengimpor emas untuk kebutuhan dalam negeri. Memang masih ada gap, dan ini yang sekarang coba kita kurangi ke depannya,” jelas Dilo.

Selain emas, Mind ID juga telah mulai memproduksi asam sulfat yang dibutuhkan di sektor pertanian, terutama dalam pembuatan pupuk. Produksi asam sulfat dalam negeri ini diharapkan dapat menggantikan impor yang selama ini diperlukan.

“Kebutuhan ini sebelumnya berasal dari impor. Padahal, kita sangat membutuhkan asam sulfat untuk memproduksi pupuk di dalam negeri,” sebut Dilo.

Pada tahun ini, Mind ID telah merampungkan dua proyek hilirisasi besar. Pertama, pembangunan pabrik pemurnian konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia di Manyar, Gresik, Jawa Timur, yang merupakan smelter tembaga dengan nilai investasi mencapai Rp58 triliun. Smelter ini memiliki kapasitas input sebesar 1,7 juta ton konsentrat per tahun dan mampu menghasilkan 650.000 ton katoda tembaga, 50 ton emas, serta 210 ton perak.

Kedua, pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat, yang menelan investasi sebesar Rp16 triliun. Fasilitas ini dikatakan mampu menyerap 3,3 juta ton bijih bauksit per tahun dan menghasilkan 1 juta ton alumina sebagai bahan baku aluminium.

"Ke depan, Mind ID berencana melanjutkan investasi pada SGAR fase 2 yang akan memperkuat kapasitas produksi alumina serta membangun pabrik smelter untuk memproduksi aluminium," terang Dilo. (Z-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya