Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Asalkan tidak Panik Rupiah Segera Membaik

07/9/2015 00:00
Asalkan tidak Panik Rupiah Segera Membaik
(ANTARA/Rivan Awal Lingga)
KENDATI kurs rupiah dewasa ini mengingatkan pada saat krisis moneter Asia dua dekade lalu, Bank Indonesia (BI) mengimbau publik agar tidak terpaku dengan nominalnya. Fundamen perekonomian kini jauh lebih tangguh.

Otoritas moneter itu pun optimistis fluktuasi rupiah yang akhir pekan lalu di level 14.179 per dolar AS akan membaik. "Nilai tukar saat ini mendekati level di 1998, tapi tak perlu terpaku pada nominal 14 ribu. Fundamen perekonomian kita jauh jika lebih baik dibandingkan dengan 1998," ujar Rahmatullah Sjamsudin, Kepala Divisi Operasi Valas Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, di Bandung, Sabtu (5/9).

Fenomena pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami rupiah. Banyak mata uang negara lain bernasib serupa. Ketidakpastian normalisasi suku bunga Bank Sentral AS, perlambatan ekonomi Tiongkok dan devaluasi yuan, serta kejatuhan harga-harga komoditas utama seperti bijih besi, minyak, dan batubara disebutnya amat memengaruhi keperkasaan dolar. "Kita tidak bisa menghindar dari efek global ini. Namun, kami berusaha agar penyesuaian ini bisa berlangsung mulus dan tidak menimbulkan kepanikan," kata Rahmat.

Dari data terbitan Bank for International Settlements (BIS), nilai tukar relatif rupiah masih pada level undervalued jika dibandingkan dengan Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, serta zona Eropa. Dengan begitu, seharusnya cukup kompetitif untuk ekspor. "Kita patut berhati-hati karena banyak negara yang menggunakan mata uang sebagai instrumen currency war," imbuh Rahmat.

Tiongkok sendiri sengaja memperlemah nilai tukar yuan demi mendorong pendapatan ekspor. Langkah tersebut tidak terlepas dari upaya Beijing mengerem perlambatan di perekonomian terbesar kedua dunia itu. Menurut hitungan BI, setiap penurunan 1% ekonomi di Tiongkok akan berdampak penurunan ekonomi di Indonesia 0,6%.

Pada kesempatan sama, Plt Kepala Grup Pengelolaan Relasi BI Arbonas Hutabarat menegaskan kurs rupiah masih bisa segera membaik lagi asalkan keadaan domestik tidak panik dan selalu diberi stimulus positif. (Iin/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya