Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Meneliti Penyebab Tingginya Harga Tiket Transportasi Udara di Indonesia

Putra Ananda
15/9/2024 22:35
Meneliti Penyebab Tingginya Harga Tiket Transportasi Udara di Indonesia
Pesawat terparkir di apron Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten(MI / Symaryanto Bronto)

Tingginya tarif tiket transportasi di Indonesia kini menjadi sorotan publik. Banyak masyarakat yang mengeluhkan tarif tersebut, merasa terbebani dengan harga yang berlaku.

Sebagai negara kepulauan, konektivitas di Indonesia sangat penting. Keterhubungan antar pulau diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Transportasi udara menjadi salah satu pilihan utama karena dianggap lebih cepat dan efektif dalam memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lainnya.

"Sejauh ini kerap kali terdengar keluhan masyarakat mengenai tingginya harga tiket pesawat di Indonesia. Hal ini yang mendorong kami menyelenggarakan focus group discussion untuk memahami persoalan tingginya harga tiket transportasi Indonesia," ujar Direktur Eksekutif Habibie Institute for Public Policy and Governance (HIPPG), Widya Leksmanawati Habibie, dikutip Minggu (15/9). 

Baca juga : Dirjen Imigrasi Terjun Langsung Melayani Masyarakat di Bandara Soekarno-Hatta

Hal serupa diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal INACA Budi Sutanto. Menurutnya, terminologi mahal harus dipahami dengan definisi yang sesuai dengan KBBI dan disesuaikan dengan standar yang berlaku.

"Konteks mahal terjadi ketika suatu barang dijual dengan tarif yang berada di atas tarif batas atas. Sementara struktur harga tiket sangat dipengaruhi berbagai faktor," jelasnya.

Sementara itu, Elli Setyowati, Kasubdit Pembinaan Pengusahaan dan Tarif Angkutan Udara di Kementerian Perhubungan, menyatakan bahwa harga tiket di Indonesia juga dipengaruhi oleh berbagai jenis pajak yang berbeda dari struktur harga tiket di negara-negara ASEAN lainnya.

Baca juga : Karhutla Terjadi di 6 Kabupaten/Kota di Kalsel

Seperti diketahui, Focus Group Discussion (FGD) dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Presiden Direktur Lion Air, Head of Indonesia Affairs and Policy Air Asia Indonesia, VP Aviasi Fuel Business Pertamina Patra Niaga, serta pakar transportasi udara dan lainnya.

Elli menambahkan bahwa harga tiket transportasi udara tidak hanya dipengaruhi oleh harga avtur yang juga dibebani oleh sejumlah pungutan, tetapi juga oleh faktor lainnya.

"Sejumlah komponen perpajakan seperti PPN terhadap harga Avtur dan PPN dalam pembelian tiket juga menjadi beban masyarakat pada harga tiket pesawat," tambahnya.

Faktor lain yang berkontribusi adalah Passanger Service Charge (PSC) yang dipungut oleh pengelola bandara dengan tarif yang relatif tinggi, terutama jika dibandingkan dengan pungutan yang sama oleh pengelola bandara di beberapa negara ASEAN. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya