Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Naufal Zuhdi
Bulog Sebut Harga Gabah Yang Tinggi Jadi Penyebab Harga Beras Mahal
Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, buka suara soal kenaikan harga beras yang sudah mulai terjadi. Menurutnya, hal itu terjadi karena saat ini harga gabah kering panen (GKP) yang ada di petani berada di kisaran Rp6.800-Rp7.000 per kilogram. Sementara itu, GKP yang ditetapkan pemerintah berada di angka Rp6.000 per kilogram.
Baca juga : KPK-SDR Koordinasi Dalami Skandal Demurrage Beras Impor Rp294 M
Febby menuturkan, harga beras sendiri ditentukan berdasarkan dua kali harga GKP sehingga jika gabah sudah mahal maka harga beras akan ikut naik. "Karena sekarang gabah kering panen juga tinggi, walaupun ada panen," ujar saat ditemui di Jakarta, Minggu (4/8).
Lebih lanjut, Febby mengatakan bahwa Bulog sendiri menyerap beras dari dalam negeri di sekitar 150.000 tempat penggilingan padi. Hingga saat ini, setidaknya sudah sebanyak 800 ribu ton beras yang diserap Bulog dari produksi dalam negeri.
Febby pun mengungkapkan bahwa harga beras komersial yang berasal dari Bulog di luar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dibanderol tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaiti Rp14.900 per kilogram.
"Kami juga ada komersial, di mana kita membantu dan kami jamin beras ini kami jual tidak pernah di atas HET," ungkap dia.
Melansir panel harga pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (4/8), harga beras premium sendiri saat ini sudah melebihi HET yakni Rp15.650 per kg dan harga beras medium berada di angka Rp13.640 per kg. (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved