Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Mendag Lepas Ekspor Produk Kelapa Lampung Senilai Rp25,30 Miliar

04/8/2024 13:54
Mendag Lepas Ekspor Produk Kelapa Lampung Senilai Rp25,30 Miliar
Warga mengambil buah kelapa yang dihanyutkan di sungai Desa Dunggala, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo,(Antara)


MENTERI Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepas ekspor produk turunan kelapa di Lampung Selatan, Lampung pada Sabtu, (3/8). Produk yang diekspor tersebut merupakan produksi PT Sari Segar Husada (Sungai Budi Group) untuk periode Agustus 2024 senilai US$1,50 juta atau setara Rp25,30 miliar. Produk-produk tersebut akan dikirim ke Australia, Tiongkok, Belanda, dan Tanzania.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan menyampaikan, Indonesia mempunyai potensi luar biasa untuk produk kelapa dan dapat dimaksimalkan lebih jauh lagi. Menurutnya, jika dikelola lebih serius, Indonesia akan menjadi eksportir kelapa terbesar di dunia.

"Saya hari ini bahagia dan bangga karena akan melepas ekspor produk olahan kelapa ke Australia, Tiongkok, Belanda, dan Tanzania. Jika potensi ekspor kelapa dikelola lebih serius, ekspor kelapa Indonesia akan lebih besar lagi," kata Zulhas dalam keterangan yang diterima pada Minggu (4/8).

Baca juga : Penurunan Produksi, Jepang jadi Sasaran Ekspor Indonesia

Ia mengungkapkan, Indonesia perlu memanfaatkan riset untuk memaksimalkan potensi komoditas-komoditas hortikulturanya. Beberapa komoditas yang ia maksud, antara lain, kelapa, cokelat, kopi, lada, dan cengkeh. Ia mengatakan, melalui riset, akan dihasilkan bibit unggul. Setelah itu, dapat dibentuk klaster wilayah untuk memaksimalkan kualitas komoditas.

"Indonesia punya potensi besar untuk kelapa, coklat, kopi, lada, dan cengkeh. Komoditas-komoditas ini bisa menghasilkan devisa besar jika diurus dengan baik dan dibuat klaster. Oleh karena itu, nanti saya mengusulkan perlu ada lembaga riset yang menghasilkan bibit unggul dan dibagi klaster, misalnya Lampung yang cocok untuk kelapa," kata Mendag.

Ia melanjutkan, bibit unggul hasil penelitian akan dibagikan kepada petani. Selain itu, petani mendapat pelatihan untuk mengelola kelapa agar lebih maksimal. "Selanjutnya, petani diberi pelatihan menanam, memetik, serta mengolah tanaman agar menghasilkan produk unggulan yang luar biasa," imbuhnya.

Baca juga : ​​​​​​​IMF - WTO Peringatkan Pembatasan Pasokan Medis dan Makanan

Zulhas pun mengapresiasi PT Sari Segar Husada dan karyawan-karyawannya yang terus berupaya memajukan perekonomian, khususnya daerah Lampung.

"Apresiasi diberikan untuk Sari Segar Husada (Sungai Budi) beserta karyawan-karyawannya sebagai pahlawan Indonesia. Kuncinya kerja sama, pemerintah bertugas membantu dan mendukung. Nantinya, pelaku usaha yang usahanya semakin maju akan menyerap lebih banyak tenaga kerja dan membayar pajak lebih besar," tambah Mendag Zulkifli Hasan.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar ke-2 di dunia setelah Filipina. Total luas wilayah perkebunan kelapa Indonesia mencapai 3,3 juta hektare dengan kapasitas produksi yang mencapai 2,8 juta ton per tahun. Pada Januari—Mei 2024, ekspor produk kelapa Indonesia mencapai US$564,38 juta. Nilai ini naik 4,45% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Negara-negara tujuan ekspor utama ekspor produk kelapa Indonesia adalah Tiongkok dengan pangsa sebesar 17,62%, Malaysia (16,18%), Belanda (11,30%), Amerika Serikat (8,57%), serta Sri Lanka (6,50%). (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya