Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
UMKM telah menjadi jantung pertumbuhan yang menstabilkan dan memajukan ekonomi nasional. Konsistensi ini menandai kekuatan ekonomi Indonesia yang bukan hanya mampu bertahan, melainkan juga bersinar di tengah persaingan global.
Menghadapi perkembangan zaman yang penuh tantangan, UMKM dihadapkan pada kebutuhan untuk beradaptasi dan bertransformasi digital. UMKM terdigitalisasi akan menjadi kunci utama dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Menurut Presiden Joko Widodo dalam rapat Hilirisasi Ekonomi Digital pada 2024 pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM dapat masuk ke dalam ekosistem digital.
Baca juga : Luncurkan Raya, POLIRE Siapkan Warna Soft Sambut Ramadan dan Idul Fitri 1445 H
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ikut menegaskan pentingnya adaptasi digital bagi UMKM. "Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan yang harus diemban oleh semua pelaku usaha untuk tetap relevan dan kompetitif di era modern ini," ujarnya.
Mendag menargetkan percepatan digitalisasi di 1.000 pasar rakyat dan 1.000.000 pedagang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
Hal ini sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo agar Kementerian Perdagangan melakukan digitalisasi pasar rakyat, sehingga pasar-pasar rakyat memiliki lokapasar (marketplace) dan platform untuk menuju era digital yang sekarang sudah masuk ke Indonesia.
Menyikapi hal ini, Olsera sebagai sistem kasir hadir menjadi solusi inovatif yang ramah UMKM untuk bertransisi ke era digital melalui layanan manajemen bisnis all-in-one.
Baca juga : Angkat Tenun Hasil UMKM, Kabupaten Toba Hadir di Inacraft 2024
Olsera sebagai sistem kasir yang mudah digunakan berbagai kalangan, memiliki banyak fitur mulai dari Point of Sales (POS), manajemen inventaris, laporan penjualan, pengelolaan karyawan, stok barang, integrasi dengan berbagai marketplace hingga dashboard monitoring. Beragam inovasi fitur inilah yang memperkuat kerja sama Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Olsera untuk membantu UMKM Digital.
"Di Olsera, kami percaya bahwa transformasi digital bukan hanya tentang adopsi teknologi, melainkan sebuah revolusi cara UMKM beroperasi dan berkembang. Kerjasama kami dengan Kementerian Perdagangan merupakan langkah monumental dalam mewujudkan visi tersebut," ujar CCO Olsera, Joseph Eko.
Dalam upaya mempercepat digitalisasi UMKM di Indonesia, kolaborasi ini dijalankan melalui program sosialisasi dan pendampingan untuk penggunaan sistem POS Olsera di 2024.
Baca juga : SBM ITB Gelar Pelatihan Untuk 300 UMKM
Kolaborasi ini diawali dengan penandatanganan kerja sama pada 29 Februari 2024 lalu yang dihadiri Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim dengan CCO Olsera Joseph Eko.
Fokus awal dari kerja sama ini adalah menyediakan 1.000 akun POS gratis yang akan diimplementasikan di UMKM di wilayah Jawa, dan akan terus menyebar di seluruh Indonesia.
Kerja sama antara Olsera dan Kemendag diharapkan akan membuka lembaran baru dalam mendukung UMKM di seluruh Indonesia agar lebih adaptif, inovatif, dan kompetitif di era digital. Kedua belah pihak berkomitmen untuk menjadikan ini sebagai kerja sama yang berkelanjutan, dengan harapan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi ekosistem UMKM di seluruh Indonesia. (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved